"A-a-apa, Leon? Are you out of your mind?" Lady Rosemary tentu saja tak ingin mengiyakan komentar putra sulungnya yang kedengaran terlalu absurd itu.
"Kurasa memang, to the bitter truth, Leon benar, Ma'am!" Kenneth menimpali dengan suara sedih, "Kita sedang menghadapi krisis tak terelakkan di akhir zaman. Jika semua ini tak segera ditangani, akan terjadi pandemi seperti beberapa tahun silam, saat virus pernapasan Hexa melumpuhkan perekonomian dunia Ever dan memakan korban hingga jutaan jiwa!"
Semua yang hadir di aula seketika heboh, walau hanya terdengar gumam-gumam kecemasan dan komentar-komentar tak jelas.
"Jadi, Dokter, apa yang kita harus lakukan? Apa yang bisa kita perbuat agar kejadian seperti dalam film-film dan cerita fiksi itu tak sampai jadi kenyataan?" Orion bertanya.
Kenneth menarik napas sejenak sebelum melanjutkan, "Karena isolasi mandiri tak mungkin dilakukan akibat mereka yang terinfeksi jadi sangat berbahaya, cara satu-satunya sementara ini adalah mengurung mereka, isolasi total. Namun memantau kasus Pharez, korban malah mengalami kematian dan reanimasi yang mengakibatkan mereka bisa kabur walau sudah meninggal dunia. Jadi kita yang masih belum terkontaminasi dan terinfeksi, harus melakukan lockdown."
"Kurasa mulai hari ini lebih baik kita menghemat segala sesuatu yang ada serta meminimalkan kontak dengan dunia luar! Kita tak pernah tahu apa dan siapa yang telah terinfeksi, bukankah begitu, Dokter?" Lady Rose bertanya dengan nada prihatin.
"Betul. Kita belum tahu apakah negara Everopa lainnya termasuk ibu kota Everlondon akan dimasuki para korban yang telah mengalami reanimasi ini. Dalam tahap awal, mereka masih sangat mirip dengan manusia biasa! Well, kecuali..." Kalimat Kenneth lagi-lagi tergantung di udara.
"Kecuali memar dan luka yang ada pada tubuh dan wajah mereka!" Lagi-lagi Leon menyelutuk dengan penuh semangat, walaupun kalimatnya ditanggapi dengan suara-suara tak jelas oleh para hadirin.
"Dari mana kau tahu semua ini, Young Man?" Kenneth tertarik dengan semua tanggapan Leon yang jelas berbeda dengan semua orang.
"Ups, itu, ada sesuatu... aww, Grace!" Leon terhenti sejenak, "Baiklah, sebenarnya, semua itu hanya imajinasiku saja! Sungguh, maafkan aku!" Leon ingin segera membocorkan semua informasi dari deep web, namun sikutan Grace membatalkan kata-katanya itu.