Orion segera menyahut, "Sorry Guys, we were going downtown to look for supplies. Kami membeli keperluan untuk kita semua, barangkali dalam beberapa minggu ke depan..."
"Ya!" Leon memotong, lalu menunjukkan kedua orang dewasa itu sebuah situs berita di ponselnya, "Baca ini. Usaha lockdown total Pharez, Everance, tampaknya tak berhasil! Entah bagaimana caranya, beberapa korban terinfeksi dengan gejala tak terlalu parah berhasil lolos dari pemantauan pemerintah. Kemungkinan besar, mereka diam-diam telah menyuap oknum penjaga keamanan atau menyelundup bersama beberapa penerbangan Everopa. Kemungkinan besar orang-orang Everance yang masih buron ini dapat menularkan penyakit misterius ini ke seluruh dunia."
Rani bergidik, "Astaga. Mereka bisa berada di mana saja saat ini!"
Grace menambahkan, "Tadi di televisi, kami lihat di breaking news, beberapa tangkap layar dan CCTV dari lokasi lockdown terungkap. Korban-korban itu sekilas masih seperti manusia pada umumnya, tapi saat di-zoom..." Gadis remaja itu terdiam.
"Tetapi apa, Grace?"
"Wajah para korban sangat pucat dan terlihat ada bagian kulit gelap dan memar seperti bekas pukulan! Cara berjalan mereka juga sangat aneh, sepertinya sebelah kaki mereka terluka atau bagaimana! So scary..."
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H