"Don't worry, it's just a joke. Aku hanya bergurau. Take it slow and easy, aku takkan pernah mendesakmu. I know that's not an easy thing for Evernesians. Believe me, I'm not that kind of indecent guy." Dalam hati, Orion merasa semakin senang, ternyata Rani memang tipe 'wanita jujur' idaman hatinya, walau perkenalan mereka mungkin sayang sedikit 'terlambat'.
"Uh, finally, home sweet home. Let's act like nothing happened today, okay?" Orion mengingatkan.
Mereka harus berhenti 'bersenang-senang' untuk sementara sebab gerbang ganda kediaman Delucas sudah tampak di depan mata.
***
Lady Rosemary yang tadinya hendak langsung kembali ke kompleks kediamannya tetiba di tengah perjalanan berubah pikiran.
"Aku tak bisa hanya berdiam diri saja. Sungguh, walaupun Leon dan Grace sangat membutuhkan seorang guru Bahasa Evernesia, aku takkan bertindak bodoh dan membiarkan seorang gadis asing berada di kediamanku tanpa 'sebuah pengawasan khusus'! Seberapapun berpenampilan tak berdosa, tulus, ramah dan baiknya dia, aku harus selalu waspada dan berjaga-jaga. Jangan sampai kejadian buruk yang menimpaku dan mantan suamiku terulang lagi!"
Wanita yang sedari lahir sudah memiliki segala-galanya itu keras berpikir, lalu tersenyum sendiri dengan puas saat sebuah solusi akhirnya terpikirkan dalam benaknya. Banting setir untuk kembali ke Chestertown, ia tertawa-tawa sepanjang perjalanan.
"What a good idea! Sekali menyelam minum air! Aku tahu sudah tiba saatnya kurekrut satu orang lagi untuk bersamaku di kompleks, yang bisa sangat berguna nanti-nanti apabila terjadi semua yang terburuk! Well, let's see, if you dare and try to cheat me, Orion."
Rosemary tak mengambil jalan utama yang masih dipenuhi antrean panic buying penduduk setempat. Sedan merah berlogo kuda jingkrak dikemudikannya perlahan berbelok memasuki sebuah area perumahan mewah yang sepi di sisi Chestertown.
***
"Ms. Rani, Orion! Kalian ke mana saja? Mama mencari kalian berdua dan belum kembali!" Leon dan Grace menunggu di ruang tengah.