Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 6)

3 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 3 Februari 2023   12:15 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pertemuannya dengan Orion belum lama ini menyentakkannya pada kenyataan jika ia sudah berusia lebih dari cukup untuk memiliki kekasih. Bahkan lebih dari itu, sedari awal bertemu telah dirasakannya sesuatu yang berbeda!


I really want him. Astaga, mengapa aku seliar ini?


Malam pertama di kediaman Delucas, Rani jatuh tertidur di atas ranjang tamu yang besar dan empuk. Tidurnya dalam dan nyenyak, terbuai selimut wol berlapis sutra halus, bantal guling berisi bulu angsa dan seprai jacquard berkualitas tinggi yang sangat lembut.
Tiba-tiba saja ia kembali berada di Evernesia, tepatnya di kost murahnya di Viabata, di sebuah gang sempit.


"Mengapa aku tetiba kembali kemari? Bukankah aku sudah beberapa bulan pergi ke Everopa?" heran Rani.


"Tolong, tolong, tolong! Ada mayat hidup! Kaburrr!" jerit beberapa orang sambil berlari-lari di depan gang.


"Ada apa ini?"


Rasa panik mulai menghantuinya. Rani membuka jendela kamar kost yang pengap sempit. Ia terhenyak. Di gang sempit yang sehari-hari ia lalui dan selalu ramai tetapi selalu aman-aman saja, tengah malam buta itu kelihatannya sangat jauh dari normal!
Suasana sangat kacau. Beberapa rumah tetangga tampak terbakar hebat. Orang-orang hilir mudik dalam keadaan panik, berusaha menyelamatkan diri dan membawa aneka barang penting yang tak jelas. Beberapa ibu menggendong dan menggandeng anak-anak mereka yang menangis. Para bapak-bapak berusaha melindungi keluarga mereka dari sesuatu di ujung gang sana. Rani keluar dari kost dan bertanya kepada tetangga-tetangga yang sedang terburu-buru mempersiapkan koper-koper dan mengunci rumah mereka.


"Neng Rani, mengapa tidak buru-buru ngungsi? Ayo cepat, keluar dari sini sebelum terlambat! Barikade di ujung gang ini takkan bisa tahan lama menahan mereka!"


"Mereka siapa, Pak, Bu?" bingung Rani.


"Neng Rani tahu zombie? Ya, mereka sekarang betul-betul ada! Ayo, kita segera ngungsi! Kota Viabata akan segera jatuh, sama seperti kota-kota besar di Everopa itu! Ayo, Neng! Bawa barang-barang penting saja, surat-surat, dompet, telepon genggam, walau listrik sudah mulai dipadamkan pemerintah!"


Tetangga itu tak ingin bicara lebih banyak lagi maupun menunggu Rani. Mereka segera pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun