Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Seorang "Author Sejati" Harus Menelurkan Buku Cetak! Mengapa?

26 Juli 2021   06:44 Diperbarui: 26 Juli 2021   08:31 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhatian: Seorang  'Author Sejati' Harus Punya Karya Buku Fisik!

Mengapa?

Berikut ini sebuah contoh sederhana. Coba kalian perhatikan ojek online, apakah dulu sudah ada yang namanya ojol? Juga, apakah dulu juga ada yang namanya online shop?

Tentunya belum ada. Yang ada, ojek pengkolan, pula toko biasa, entah kaki lima maupun supermarket, hipermarket dan mini market.

Pengarang-pengarang zaman dahulu juga hanya bisa menerbitkan buku fisik, atau artikel cetak, atau literatur yang disajikan kepada pembaca umum lewat media cetak. Sekali lagi, media cetak.

Belum ada yang namanya platform online atau author online seperti saya dan Anda. Baru beberapa tahun belakangan ini muncul, karena sulitnya para penulis berbakat menembus dunia penerbit utama (yang notabene kebanyakan hanya memprioritaskan mereka yang sudah lebih dahulu famous). 

Kehadiran platform online sedikit banyak menolong kita semua menerbitkan karya via internet, tentunya selain menulis dalam bentuk e-book.

Sehingga muncullah istilah author, writer dan sebagainya, namun sudah tidak pada konteksnya lagi, alias terjadi pergeseran makna.

Dalam Bahasa Inggris aslinya, author artinya pengarang, artinya, seseorang yang menulis namun juga telah menelurkan buku yang sudah dihasilkan atau dikarang. Bisa pula berarti seorang yang sudah menghasilkan suatu karya yang diakui, misalnya karakter, objek seni, atau suatu penemuan yang khas. Berbeda dengan writer yang adalah penulis, bisa artikel, bisa cerpen, bisa juga novel atau karya tulis nonfiksi dan fiksi apapun pada umumnya. 

Seorang author sudah pasti seorang writer, namun writer belum tentu sudah jadi author.


Untuk menjadi seorang 'author sejati', tak hanya cukup menelurkan sesuatu yang ada di dunia maya saja! Mengapa begitu?

Sesuai dengan namanya, 'pengarang', tentunya ada objek yang dikarang. Objek yang berupa buku adalah sesuatu yang 'real', yang  bisa dibaca kapan saja, bisa selalu kau lihat di rak, bahkan bisa diwariskan kepada anak cucu kita!

Siapa bilang menerbitkan buku itu susah? Jangan hanya tergantung atau menunggu pada penerbit utama, yang konon memang 'menggratiskan' penerbitan, namun juga memiliki prasyarat yang cukup berat. Dan konon, pembayaran royaltinya juga bisa sangat seret, walau tidak semuanya.

Alternatif yang bisa kau lakukan untuk menerbitkan buku adalah:

1. Mengikuti proyek antologi atau menulis buku cerpen, puisi, atau novel kolaborasi bersama.

2. Mengikuti event lomba cerpen atau novel yang akan membukukan setiap karya kita.

3. Bekerjasama dengan penerbit yang terpercaya, walaupun kecil atau baru, bila kita yakin bahwa penerbit itu baik (tentunya ada hasil yang nyata berupa testimoni dan buku berkualitas) mengapa tidak berani mencoba? 

Tak diperlukan dana yang besar, sebab beberapa penerbit menjalankan sistem PO, artinya, pesan, bayar, cetak, kirim. 

Tak ada syarat minimal cetak beribu-ribu atau takut rugi, karena semua pembeli sudah setuju menunggu buku dan melunasi, cetak, tinggal tunggu buku diantar. Sederhana, seperti pesan baju kaos tim sepakbola atau seragam kerja kantor. 

Dan yang lebih keren lagi, dengan dicetak oleh penerbit, sudah pasti buku kita dilindungi oleh ISBN dan KDT, sehingga tak usah takut dengan yang namanya plagiasi.

Baik bila kita sponsori sendiri dan penerbitnya berlaku jujur dan adil, tentu ada yang namanya 'Royalti' alias profit bagi hasil bagi pengarang, dimana hasilnya tentu saja 'lebih pasti' dan 'bisa lebih besar' daripada di platform online tertentu.

Nah,  itulah beberapa keuntungan menjadi  'Author' sebuah buku cetak.

Salam, Wiselovehope.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun