Untuk menjadi seorang 'author sejati', tak hanya cukup menelurkan sesuatu yang ada di dunia maya saja! Mengapa begitu?
Sesuai dengan namanya, 'pengarang', tentunya ada objek yang dikarang. Objek yang berupa buku adalah sesuatu yang 'real', yang  bisa dibaca kapan saja, bisa selalu kau lihat di rak, bahkan bisa diwariskan kepada anak cucu kita!
Siapa bilang menerbitkan buku itu susah? Jangan hanya tergantung atau menunggu pada penerbit utama, yang konon memang 'menggratiskan' penerbitan, namun juga memiliki prasyarat yang cukup berat. Dan konon, pembayaran royaltinya juga bisa sangat seret, walau tidak semuanya.
Alternatif yang bisa kau lakukan untuk menerbitkan buku adalah:
1. Mengikuti proyek antologi atau menulis buku cerpen, puisi, atau novel kolaborasi bersama.
2. Mengikuti event lomba cerpen atau novel yang akan membukukan setiap karya kita.
3. Bekerjasama dengan penerbit yang terpercaya, walaupun kecil atau baru, bila kita yakin bahwa penerbit itu baik (tentunya ada hasil yang nyata berupa testimoni dan buku berkualitas) mengapa tidak berani mencoba?Â
Tak diperlukan dana yang besar, sebab beberapa penerbit menjalankan sistem PO, artinya, pesan, bayar, cetak, kirim.Â
Tak ada syarat minimal cetak beribu-ribu atau takut rugi, karena semua pembeli sudah setuju menunggu buku dan melunasi, cetak, tinggal tunggu buku diantar. Sederhana, seperti pesan baju kaos tim sepakbola atau seragam kerja kantor.Â
Dan yang lebih keren lagi, dengan dicetak oleh penerbit, sudah pasti buku kita dilindungi oleh ISBN dan KDT, sehingga tak usah takut dengan yang namanya plagiasi.
Baik bila kita sponsori sendiri dan penerbitnya berlaku jujur dan adil, tentu ada yang namanya 'Royalti' alias profit bagi hasil bagi pengarang, dimana hasilnya tentu saja 'lebih pasti' dan 'bisa lebih besar' daripada di platform online tertentu.