Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

(18+) Honey to the Moon (5): Di Bawah Air Mengalir

28 Januari 2021   07:21 Diperbarui: 28 Januari 2021   09:16 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Temani aku tidur siang dong."

"Oh, boleh, boleh, tapi harus siap kuganggu ya." seringai nakal Rey itu langsung dibalas Joy dengan remas gemasnya.

Rey yang hobi masak sudah menyiapkan semua hidangan yang disukai Joy, dan mereka makan dan minum dengan asyik di pantai berpasir putih bersih menghadap ke lautan biru maha luas.

"Ini jauh lebih baik daripada berlibur ke resor bintang lima ataupun ke segala tempat terkenal di seluruh dunia." Joy merasa begitu bahagia hingga hampir menangis haru.

"Ya, sebaiknya kita selamanya saja tinggal di sini, bagaimana?" usul Rey dengan nada serius. "Beranak pinak di sini hingga pulau kecil ini dipenuhi anak-anak kita berdua?"

"Uh, terus terang, aku belum tahu apa aku siap jadi ibu yang baik. Aku begini tomboy." malu Joy.

"Pasti kau bisa." Rey yang lebih suka anak-anak tersenyum. "Anak-anak kita laki-laki semua biar ganteng sepertiku?"

"Waduh, aku nanti tak bisa main masak-masakan dong." protes Joy.

"Main denganku saja. Nanti kuajarkan beberapa resep masakan kesukaanku."

"Uh, bukan tentang main masak-masakannya. Tentang ingin punya anak. Apakah aku calon ibu yang baik? Dulu aku tak begitu berminat tentang dunia anak, kecuali gambar-menggambar tentu saja."

"Kau pasti bisa. Kita belajar sama-sama ya. Hei, anaknya belum ada, perlu kita 'buat' dulu kan?" goda Rey lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun