"Kau mau makan? Yuk kita makan dulu sebelum kita menghabiskan malam bersama-sama."
'Bersama-sama'. Joy masih merasa malu, tapi Rey tampaknya lebih santai.
"Kau belum lapar? Makanan kita masih sangat banyak, ayo kita nikmati berdua. Tenang saja, selama seminggu ini sudah tersedia segala yang kita butuhkan selama kita terdampar di pulau bulan madu ini." Rey berdiri, menarik lembut lengan Joy.
"Se.. seminggu berduaan di sini?" malu si pengantin baru perempuan yang seumur-umur bahkan belum pernah 'pesta piyama' bersama teman-temannya.
"Iya, sebulan pun gapapa kalau kau mau. Pangeran mah bebas.."
"Aku kan kerja. Boss Bee bisa marah-marah kalau cuti kelamaan." gerutu Joy.
Rey si pengantin pria lagi-lagi terbahak-bahak, sungguh senang ia meledek istrinya yang pemarah ini.
Tak lama kemudian, mereka duduk makan berdua tanpa peduli aturan lagi, di atas pasir yang masih hangat sambil menatap bintang-bintang berkelap-kelip di langit tropis cerah Evernesia.
Rey-Joy tampak lahap, rupanya lapar juga setelah seharian berpesta merayakan hari dimana kini mereka jadi pasangan raja dan ratu Evernesia sehari di tengah pulau terpencil. Mereka menikmati aneka appetizer, main course dan dessert lezat yang khusus disediakan.
"iya, makanan pesta ini sangat enak, belum sempat kunikmati semuanya saking sibuk mengobrol dengan tamu-tamu kita. Sungguh senang sekali hari ini dan juga sangat lelah."
"Kalau pengantinku lelah, tak jadi dong," Rey pura-pura kecewa.