Jenis konfirmasi yang lazim digunakan adalah :
1. Konfirmasi positif, konfirmasi secara langsung kepada debitur apakah saldo yang dinyatakan benar atau tidak, atau meminta debitur menuliskan saldo atau melengkapai informasi lain (form konfirmasi kosong). Lebih andal tapi agak mahal.
2. Konfirmasi negatif, hanya meminta jawaban kalau debitur tidak sepakat dengan jumlah yang dinyatakan.Lebih murah tapi kurang andal. Â Konfirmasi negatif dapat diterima hanya jika semua kondisi berikut terpenuhi: bersaldo akun kecil; gabungan risiko pengendalian yang ditetapkan dan risiko bawaan adalah rendah.
Saat pelaksanaan konfirmasi agar diperoleh bahan bukti yang andal bila dikirimkan sedekat mungkin dengan tanggal neraca, yang memungkinkan auditor menguji secara langsung saldo piutang pada laporan keuangan tanpa perlu memperhitungkan transaksi yang terjadi diantara tanggal konfirmasi dan tanggal neraca. Faktor lain yang mempengaruhi adalah materialitas piutang usaha dan risiko perkara hukum bagi auditor karena kemungkinan bangkrutnya klien dan risiko sejenis.
Ukuran sampel konfirmasi dipengaruhi oleh beberapa faktor: salah saji yang ditolelir, risiko bawaan, risiko pengendalian, risiko deteksi yang dicapai dengan pengujian substantif lain, dan jenis konfirmasi.
Surat Representasi mengenai Piutang Usaha.
Surat representasi mengenai piutang usaha merupakan pernyatanan dari klien bahwa tanggung jawab atas kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan berada ditangan klien, bukan pada auditor.
Isi surat representasi mengenai piutang usaha adalah:
· Klaim yangsah atas piutang usaha
· Piutang tidak dijadikan jaminan hutang
· Barang yang dikondinyasi telah dipisahkan dari piutang