Mohon tunggu...
Randell 08
Randell 08 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pengangguran banyak acara

clasik asyik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Pola Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

4 Juli 2023   09:00 Diperbarui: 4 Juli 2023   09:06 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyesuaian kurikulum bukanlah tentang penurunan standar persyaratan ataupun membuat latihan menjadi lebih mudah bagi murid-murid yang mempunyai keterbatasan atau berkebutuhan khusus. Tetapi adaptasi kurikulum ini untuk memenuhi keanekaragaman, membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang oleh guru-guru dan bekerjasama dengan murid-murid, orang tua, rekan-rekan guru, dan staf. Di sekolah-sekolah yang ramah, kita dapat melihat kerja dari para guru, di mana dalam kelas, mereka melakukan upaya untuk meminimalkan hambatan untuk belajar.Dan dalam pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus diperlukan metode pembelajaran yang efektif sehingga mudah dicerna / diterima oleh anak berkebutuhan khusus. 

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang di paparkan dalam latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 

1. Bagaimana upaya guru dalam proses belajar bagi anak berkebutuhan khusus ? 

2. Bagaimana penerapan metode pembelajaran drill untuk anak berkebutuhan khusus ? 

1.3 Tujuan Penelitian 

1. Untuk mengetahui upaya guru dalam proses belajar bagi anak berkebutuhan khusus.

2. Untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran drill untuk anak berkebutuhan khusus. 

BAB 2

PEMBAHASAN

      Anak berkebutuhan khusus diartikan sebagai individu-individu yang mempunyai karakteristik yang berbeda dari individu lainnya atau dipandang tidak normal oleh masyarakat pada umumnya (Nur'aeni, 2016). Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya. Banyak faktor yang mengakibatkan anak menjadi berkebutuhan khusus seperti gangguan genetika, infeksi saat kehamilan, usia ibu hamil, proses kehamilan yang lama atau prematur serta kecelakaan pasca-natal (Desiningrum, 2016). Anak berkebutuhan khusus membutuhkan metode, material, pelayanan dan peralatan yang khusus agar dapat mencapai perkembangan yang optimal (Suharlina & Hidayat, 2010). Hal ini dapat dimulai dengan cara atau pola asuh orang tua terhadap anak yang berkebutuhan khusus agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terjaga. Penelitian Dameria, Daryati & Rasmada (2019) menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan pola asuh ibu dalam menghadapi anak retardasi mental dengan nilai p=0,03. Pola asuh terhadap anak berkebutuhan khusus seperti retardasi mental akan memadai jika orang tua memiliki pengetahuan dan mampu memberikan pengasuhan tentang perkembangan anaknya sehingga membuat kepribadian anak menjadi spesifik (Mahmudah, 2020). Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian Rahayu & Mulyani pada tahun 2017 yakni terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan pola asuh orang tua dengan nilai p=0,000. Hasil penelitian Nasir (2018) juga mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kemampuan ibu mendampingi anak berkebutuhan khusus dengan nilai p=0,000. Anak berkebutuhan khusus memiliki potensi untuk dididik, diasuh dan memiliki kemungkinan besar untuk bisa berkembang dan kemampuannya dapat meningkat dalam aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan jika orang tua bisa memberikan pola asuh yang sesuai (Anisah, 2011). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun