Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial baik material/ spiritual terdiri atas rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin sehingga terpenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan sosial  ( UU no 13, 1998).
 Kesejahteraan psikologis merupakan pengembangan teori oleh Ryff dengan menggabungkan teori klinis psikologis. Kesejahteraan psikologis merupakan perubahan kondisi mental berat hubungannya dengan perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkat pendidikan dan lingkungan. Menurut Ryff, 1989 kesejahteraan psikologis menggambarkan bagaimana kondisi individu memiliki perasaan nyaman, damai dan bahagia berdasarkan penilaian diri secara subjektif dan bagaimana manusia mencapai potensi mereka. Sejalan dengan Ryff, penelitian mengungkapkan adanya hubungan yang hangat dengan orang lain, tetap mandiri pada kehidupannya, mampu menghadapai serta mengontrol perubahan di lingkungan, masih memiliki arti dalam kehidupan, individu tersebuh dapat dikatakan mencapai kondisi sejahtera secara psikologis.
3. Successful aging
Successful aging merupakan kondisi lansia mengalami keadaan baik secara fisik, psikologis dan sosialnya(Shella Febrita Puteri Utomo, Gimmy Pratama, 2020). Sejalan dengan teori yang dikembangkan Rowe dan Kahn successful aging merupakan kondisi lansia meliputi tiga aspek utama yaitu, pertama dengan meminimalkan terjadinya risiko penyakit pada diri dan akibat yang ditimbulkan dari penyakit tersebut sehingga menyebabkan kecacatan, kedua dapat mengelola fungsi fisik dan psikisnya secara baik dan maksimal (kognitif), dan ketiga adalah kondisi lansia masih terlibat aktif dalam kegiatan bersosialisai dengan lingkungan  (Rowe, J. W., & Kahn, R. L. 1997). Menurut Baltes dan Baltes memaparkan kondisi successful aging merupakan gabungan dari fungsi-fungsi biologis, psikologis dan aspek positif meliputi kepuasan hidup. Konsep ini menjelaskan kondisi lansia dalam proses adaptasi kehidupan yang terjadi dalam rentang hidup dengan perubahan dalam bentuk makna hidup ataupun tujuan hidupnya. Baltes dan Baltes mengungkapkan bahwa successful aging meliputi tiga komponen yang berhubungan dengan proses adaptasi pada lansia yaitu selection, optimazation dan compenstion penjabaran konsep ini dikenal dengan singkatan SOC (Baltes & Baltes 1990).
 Di Indonesia makna dari successful aging di masa lanjut di pengaruhi oleh dukungan dari keluarga dan pasangan hidup, tinggal dengan keluarga yang rukun dan memiliki uang sehingga dapat berbagi dapat mewujudkan kondisi successful aging(Manuscript, 2010). Adapun faktor lain ikut beperan yaitu kesehatan fisik, aktfitas, masalah psikologis dan sosial serta tingkat religiusitas  (Rahmawati 2013).
KesimpulanÂ
kualitas hidup yang baik dapat berkontribusi bagi lansia untuk mencapai kondisi successful aging, dan dimensi yang paling berkontribusi pada kualitas hidup yaitu aspek materi, kepuasan hidup, sosial dan psikologis. Adapun, dimensi yang memengaruhi tidak tercapainya successful aging yaitu kesehatan, kemandirian dan hubungan sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI