Proses belajar mengajar yang awalnya berlangsung secara tatapmuka dan jika terjadi kendala atau permasalahan dapat langsung diatasi oleh guru, baik kendala pembelajaran maupun sikap siswa. Sebagian besar murid-murid di sekolah SMP IT Fitrah Insani mengalami penurunan sikap dan prestasi hanya karena pandemic dan godaan gadget yang digunakan tidak terkendali.Â
Dengan dalih menyelesaikan tugas sampai larut malam namun pada kenyataannya memakai hp untuk bermain game, youtube, IG, tiktok, dan lain-lain.Â
Kegiatan majelis pagi yang dilakukan secara daringpun dirasakan sangat jauh dari harapan. Misalnya sebagian murid tidak mengikuti majelis pagi bersama, sebagian murid masuk zoom kegiatan majelis pagi namun tidak aktif karena sembari bermain game, dan sebagainya. Bahkan setelah beberapa waktu melakukan kegiatan luring yang sudah disetujui oleh Walikota Bandarlampung, tampak cara berpakaian dan komunikasi kepada guru yang kurang dari kesantunan.
Saya bersama dengan salah satu rekan saya yang mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak dan berkolaborasi dengan Kepala Sekolah serta rekan guru lain di SMP IT Fitrah Insani merancang bersama program "MAJELIS PAGI (OFFLINE)", dimana kami merancang kegiatan tersebut untuk mengembalikan semangat ruhiyah sebelum memulai pembelajaran dan sekaligus menuntun kepemimpinan murid dengan cara menjadikan murid sebagai petugas pelaksana dari rangkaian kegiatan majelis pagi secara bergilir.
ALASAN MELAKUKAN AKSI NYATA
Â
Pembelajaran secara daring membuat sebagian murid menjadi kurang bersemangat untuk belajar maupun penurunan semangat belajar dan ibadah. Untuk itu perlu adanya kegiatan "MAJELIS PAGI (OFFLINE)" yang melibatkan kolaborasi seluruh komunitas sekolah mulai dari Kepala Sekolah hingga orangtua murid. Dengan menggunakan penerapan pendekatan Inkuiri Apresiasi tahapan BAGJA kami menemukan data yang valid alasan mengapa kegiatan "MAJELIS PAGI (OFFLINE)" sangat perlu dilakukan.
Tahapan BAGJA
B -- Buat Pertanyaan
- Bagaimana cara mengembalikan semangat ruhiyah murid?
- Bagaimana cara menanamkan kepemimpinan kepada murid?
- Apa yang dapat dilakukan untuk membangun budaya kesantunan murid kepada orang lain?
      Jawaban :
Melalui kegiatan Majelis Pagi secara offline, merancang dan memanfaatkan murid menjadi petugas kegiatan tersebut. Kegiatan majelis pagi yang berisikan antara lain :