Mohon tunggu...
Ramdoni Subing
Ramdoni Subing Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bukan seorang partisan yang cenderung tunduk pada keonaran. Menyukai pluralisme. Mengapresiasi perbedaan dalam konteks penghargaan, buka tata bertingkat. Yakin bahwa "damai" adalah esensi yang dicari banyak manusia. Ada: 10 September 1977

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Man & Moon

12 Agustus 2013   19:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:23 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Muna mengangguk, pasrah. Ia sudah paham kesenangan tulis-menulis tak bisa lagi dipisahkan dari suaminya. Tak aneh jika Mitri ingin Rien mengikuti jejaknya. Mitri sekarang memang sudah bisa bicara setelah ia melampaui masa-masa sulitnya. Mitri sekarang telah menjadi penulis sebenarnya, bukan amatiran lagi, dan telah dikenal. Muna masih ingat kegembiraan keduanya ketika pertama kali karangan Mitri dimuat sebuah majalah ibukota. Sejak saat itu berturut-turut tulisan suaminya terus dimuat tak hanya di majalah tapi juga oleh beberapa koran. Honor tulisan Mitri perlahan membantu perekonomian mereka. Terlebih setelah novel pertama Mitri diterbitkan dan disusul novel-novel berikutnya. Dari novel-novel itu mereka akhirnya membeli rumah yang ditempati sekarang. Setelah masa-masa suram itu lewat, Muna masih menyimpan ucapan suaminya yang mengutip AJ Cronin: "Kehidupan bukanlah jalan lurus dan mudah dilalui dimana kita bisa bepergian bebas tanpa halangan. Kehidupan seringkali berupa jalan-jalan sempit. Jika kita punya keyakinan kepada sang pemilik kehidupan, pintu pasti akan dibukakan untuk kita." Kata-kata itu telah menemukan representasinya dalam kehidupan mereka. Selain berhasil sebagai penulis, suaminya kini telah memiliki sanggar pelatihan menulis sendiri bernama Sanggar Aksara yang terbuka bagi siapapun yang berminat belajar menulis. Sanggar itu sudah seperti kantor bagi Mitri dimana setiap pagi ia harus datang kesana menemui anak-anak yang dibimbingnya.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun