Namun, seperti dalam setiap kampanye politik, pasangan ini juga dihadapkan pada kritik dan tantangan. Beberapa kritik mungkin berkaitan dengan rekam jejak masing-masing kandidat, kebijakan tertentu yang diusulkan, atau pertanyaan tentang implementasi rencana mereka. Oleh karena itu, dalam menjawab kritik dan pertanyaan ini, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar diharapkan memberikan klarifikasi dan solusi yang dapat meyakinkan pemilih.
Dalam hal ini kampanye politik Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pemilu tahun 2024 mencerminkan upaya untuk menyampaikan pesan-pesan positif, menekankan integritas kepemimpinan, dan memberikan solusi konkret untuk isu-isu krusial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Pada akhirnya, hasil Pemilu akan menjadi cerminan dari sejauh mana visi dan janji kampanye tersebut dapat meyakinkan dan meraih dukungan luas dari pemilih Indonesia.
Kesimpulan
Pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden merupakan ajang bagi para politikus untuk mencapai suatu kuasa yang absolut yang mana tempat atau jabatan untuk memikul nama “Presiden” dan “Wakil Presiden” menjadi incaran bagi setiap pasangan calon. Dari situ munculnya ajang dari menampilkan berbagai kepemimpinan, personal branding, integritas, dan sebagainya. Seorang pemimpin perlu untuk merangkul kelompoknya untuk membawa kelompoknya ke tempat yang sejahtera, seperti pendaki gunung yang membawa kelompoknya ke puncak memunculkan gambaran Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dari Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dapat membawa Indonesia ke performa puncak yang di mana semua perkataannya dapat dipercaya dan dipegang oleh rakyatnya. Tentu sebelum untuk mendaki gunung dibutuhkannya individu yang berpengalaman dan unik melihat Anies Baswedan sebagai mantan dari Gubernur DKI Jakarta dan Muhaimin Iskandar sebagai Wakil Ketua DPR RI dalam memberikan pengalamannya dalam mengatur sebuah negara membiarkan publik menentukan personal branding dari kedua pasangan ini yang mana sangat menjanjikan untuk masyarakat berpotensi untuk memilih calon kedua pasangan ini. Pasangan ini juga memiliki slogan “Indonesia Adil Makmur Untuk Semua AMIN Aja Dulu” sebagai bagian dari kampanye mereka.
Kampanye politik dari zaman dahulu masih sama seperti biasanya para politikus membagikan kesannya melalui nilai, motif, visi dan misi, dan sebagainya yang berbeda dengan masa sekarang adalah media yang berkontribusi sebagai jejak digital bagi para politikus ini dalam memilih tuannya untuk mengatur negara Indonesia. Peran media tidak hanya memberikan pengaruh kepada publik melainkan juga publik dapat mempengaruhi para calon-calon pasangan Presiden dan Wakil Presiden untuk melihat persoalan yang dihadapi negara Indonesia dalam memberikan solusi kedepannya. Anies Baswedan dalam brand-nya di media sosial dikatakan cukup baik seperti Jakarta International E-Prix Circuit yang mana merupakan tempat ajang balapan mobil listrik yang sukses pada Juni 2022, Stadion Jakarta International Stadium, Pembangunan Jalan Sepeda, Halte Resmi Bundaran HI Jakarta, dan masih banyak lagi. Citra dari Anies Baswedan sangat menjanjikan bagi masyarakat dalam membangun Indonesia kedepannya yang sejahtera dan makmur. Begitu juga dengan Muhaimin Iskandar yang mengesahkan Imlek, mengizinkan Gereja berada di Jawa, dan sebagainya. Hal ini yang membuat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden ini menjadi pasangan yang terbaik untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang sangat cocok sekali dengan budaya dan keragaman yang ada di Indonesia
Meskipun terdapat dukungan dari beberapa partai politik, kampanye pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar juga menghadapi tantangan, termasuk penarikan dukungan dari Partai Demokrat pada September 2023. Selain itu, kampanye politik pasangan ini juga terus berupaya memperkuat citra politik mereka melalui berbagai kegiatan kampanye, seperti pidato, debat, dan pertemuan dengan masyarakat untuk mengaspirasikan visi dan misi mereka.
Dalam hal ini, kampanye politik Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terdapat beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan, termasuk visi dan misi calon, dukungan partai politik, tantangan yang dihadapi, serta upaya untuk memperkuat citra politik karena pada dasarnya kampanye politik merupakan bagian penting dari proses demokrasi dan pemilihan umum di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Khedher, M. (2014). Personal branding phenomenon. International journal of information, business and management, 6(2), 29.
Palanski, M. E., & Yammarino, F. J. (2009). Integrity and leadership: A multi-level conceptual framework. The Leadership Quarterly, 20(3), 405-420.
Alim, A. S., & Rahmawati, D. E. (2021). Komunikasi Politik Anies Baswedan Melalui Sosial Media Twitter. Academia Praja: Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik, 4(2), 441-453.