Sebaliknya, dosen yang mengikuti prinsip Kantian akan selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang adil dan inklusif, di mana setiap mahasiswa diperlakukan dengan hormat dan setara. Mereka akan memberikan umpan balik yang konstruktif, menghindari diskriminasi, dan selalu mempertimbangkan kesejahteraan mahasiswanya dalam setiap keputusan yang mereka buat.
3.3. Memberikan Penilaian yang Adil
Penilaian adalah bagian penting dari proses pengajaran, dan seorang sarjana yang berintegritas harus memastikan bahwa setiap penilaian yang mereka berikan didasarkan pada kinerja nyata mahasiswa, bukan pada preferensi pribadi atau faktor-faktor eksternal lainnya. Menurut etika Kantian, seorang dosen memiliki kewajiban moral untuk memberikan penilaian yang adil dan objektif.Â
Tindakan memberikan nilai yang tidak sesuai dengan usaha dan kemampuan mahasiswa adalah bentuk pelanggaran moral, karena itu berarti dosen tersebut memperlakukan mahasiswanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain, seperti menjaga reputasi kelas atau institusi.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip Kantian, seorang sarjana akan selalu berusaha untuk memastikan bahwa penilaian yang mereka berikan mencerminkan prestasi sebenarnya dari mahasiswa mereka.Â
Mereka akan menghindari favoritisme atau diskriminasi dalam penilaian, dan selalu berusaha memberikan umpan balik yang membangun untuk membantu mahasiswa berkembang.
4. Penerapan Moralitas Kantian dalam Interaksi dengan Rekan Sejawat
Penerapan moralitas Kantian dalam interaksi dengan rekan sejawat sangat penting dalam menjaga etika profesional di dunia akademik. Seorang sarjana tidak hanya berinteraksi dengan mahasiswa sebagai bagian dari tanggung jawab pengajaran, tetapi juga dengan rekan-rekan sejawat dalam kolaborasi penelitian, diskusi akademik, serta berbagai kegiatan profesional lainnya.Â
Dalam interaksi ini, prinsip Kantian tentang penghormatan terhadap martabat manusia dan kewajiban moral memainkan peran yang signifikan dalam memastikan bahwa hubungan tersebut dibangun di atas dasar saling menghormati, kejujuran, dan keadilan.
Prinsip penghormatan terhadap martabat manusia dalam etika Kantian menuntut agar setiap individu diperlakukan sebagai tujuan pada dirinya sendiri, bukan hanya sebagai alat untuk mencapai kepentingan pribadi.Â
Dalam konteks hubungan profesional antar-rekan sejawat, hal ini berarti bahwa setiap sarjana harus menghormati hak dan kontribusi dari kolega mereka.Â