Mohon tunggu...
43223110060 Rama Raydinata
43223110060 Rama Raydinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana 1 Akuntansi - NIM 43223110060 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercubuana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integritas Sarjana dan Aplikasi Moral Kantian

16 Oktober 2024   13:04 Diperbarui: 17 Oktober 2024   13:25 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Namun, dalam proses penelitian, sarjana sering dihadapkan pada dilema etika, seperti tekanan untuk menghasilkan hasil yang signifikan atau dorongan untuk mempercepat publikasi agar mendapatkan pengakuan akademik. Dalam situasi ini, moralitas Kantian dapat menjadi pedoman yang kuat untuk menjaga integritas dan etika penelitian.

2.1 Kejujuran dalam Pengumpulan dan Pelaporan Data

Etika Kantian menekankan bahwa kejujuran adalah kewajiban moral yang tidak bisa dinegosiasikan. Dalam konteks penelitian ilmiah, ini berarti bahwa seorang sarjana harus selalu jujur dalam mengumpulkan dan melaporkan data. Manipulasi data untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, atau memalsukan informasi agar terlihat lebih meyakinkan, adalah tindakan yang melanggar prinsip Imperatif Kategoris. 

Jika semua peneliti memanipulasi data, maka ilmu pengetahuan sebagai disiplin yang mengedepankan kebenaran akan hancur. Oleh karena itu, seorang sarjana harus selalu bertindak dengan kejujuran, meskipun hasil penelitian yang diperoleh mungkin tidak sesuai dengan harapan atau bahkan merugikan kariernya.

2.2. Menghindari Plagiarisme

Plagiarisme adalah salah satu pelanggaran etika terbesar dalam dunia akademik. Mengambil ide, kata-kata, atau karya orang lain tanpa memberikan pengakuan yang layak adalah tindakan yang jelas melanggar moralitas Kantian. 

Dalam Imperatif Kategoris, tindakan plagiarisme tidak dapat dijadikan prinsip yang diterima secara universal, karena jika semua orang melakukan plagiarisme, sistem akademik akan kehilangan kredibilitasnya dan tidak ada inovasi yang orisinal. Selain itu, plagiarisme juga merupakan bentuk ketidakadilan terhadap pencipta asli karya tersebut, yang martabatnya diabaikan karena hasil karyanya dimanfaatkan tanpa izin.

Seorang sarjana yang mengikuti moralitas Kantian akan selalu memberikan penghargaan yang layak kepada sumber ide atau karya yang mereka gunakan, baik dalam penulisan makalah, penelitian, maupun dalam karya akademik lainnya.

 Mereka akan memastikan bahwa segala sesuatu yang mereka hasilkan adalah hasil pemikiran dan usaha mereka sendiri atau hasil kolaborasi yang diakui dengan jujur.

3. Penerapan Moralitas Kantian dalam Pengajaran

Selain menjalankan penelitian, banyak sarjana juga bertanggung jawab untuk mengajar dan mendidik generasi berikutnya. Pengajaran merupakan area lain di mana moralitas Kantian sangat relevan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun