Tangisannya perlahan mulai membias, ya walaupun begitu bajuku sukses menjadi basah karennya. Ya setidaknya itu yang kurasakan karena dipeluknya. Perlahan genggaman tanganya melonggar.
Jiwaku mulai terbebas kembali. Sepertinya kata-kataku telah berhasil menenangkan dirinya. Tapi aku yakin kata tidak akan menyelesaikan mencretnya. Makanya aku mencoba menawarkan sesuatu
"Baiklah nona, itu sangat menyakitkan dari. Rasanya pasti menyedihkan kala di usia dewasa ini kita mengalaminya. Tapi beruntunglah, ada saya disini. Saya bisa membantu masalahmu, bahkan jika itu harus melawan dunia ini. Jadi jangan sungkan" wanita itu tidak membalas sedikitpun, hanya sedu seduan yang terus keluar dari mulutnya. Sesekali dia menatapku.
Ah sial, aku malah menjadi salah tingkah. Pandangannya malah membuatku berfikir ulang tentang ucapan barusan. Apakah harus kuberi penjelasan ya atau tidak usah. Tapi memang bahasaku ini mungkin sedikit berlebihan ditambah lagi ini tidak pas dalam menenangkan orang mencret.
"Hahahaha benarkah kau ingin membantuku?" Eh kenapa dia tertawa, apakah ucapanku.
"Tentu saja nona,
Wanita itu malah menariknya menjauh. Kebingunganku belum berakhir.
Dan naasnya, saat  itu perutkumulai menunjukan sinyal bahaya. Ingin rasanya kabur. Tapi pantang baginya menolak wanita.
Gas dalam perutku mulai dalam tahap panasnya. Tubuhku berkeringat begitu hebat menahannya. Ditambah rasa canggung saat tadi dia memeluku telah membuat pencernaan om-om rubah ini kesakitan.
"Anu, kemana kita nona?" Dia tidak menjawab, hanya terus melangkah sambil menuju ke lahan parkirannya di bawah gedung.
Hingga kemudian berhentilah kami di mobil Foxwagon yang nampak berkilau karena sering dirawat.
"Tunggu sebentar ya" Wanita itu masuk ke mobil, dia sibuk mencari seusatu
Preeet, uh perutku sudah merasa tidak tahan lagi. Apa ini memang sudah waktunya bagiku untuk pergi.
"Ketemu" seru wanita itu dari dalam mobil.
Keluarlah dia dengan muka yang nampak bahagia. Kemudian disodorkan lah sebuah buku dan sebuah spidol.
Rasanya aku pernah melihat buku ini, nama pengarangnya ialah
Namaku sendiri, Ya ini adalah buku karanganku sendiri
"Mohon ditanda tangani ya tuan Efon. Aku sudah lama sekali berusaha menemuimu. Sampai kemudian aku melihatmu mau ke kamar mandi. Karena sudah tidak tahan aku samperin saja deh hehe"
"lalu..."
"Mohon ditanda tangani ya"