Mohon tunggu...
Rama Guna Wibawa
Rama Guna Wibawa Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis terus sampe lupa caranya berhenti, kecuali adzan, makan dan Bucin

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Isalam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bedah buku: Seni Menipu ala Sun Tzu

28 Januari 2021   01:50 Diperbarui: 28 Januari 2021   02:05 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sun tzu yakin bahwa kekuatan moral dan kemampuan intelektual manusia adalah hal yang menentukan dalam perang, dan jika ini diterapkan dengan benar maka perang dapat dilakukan dengan kepastian akan berhasil. Jangan sekali-kali melakukan secara gegabah dan sembarangan. Perang harus dilakukan dengan perhitungan-perhitungan yang dirancang agar mudah untuk memenangkannya."

Intisari dari pernyataan diatas yang dapat ambil adalah kekuatan moral dan kemampuan intelektual menjadi kunci dalam menuju kesuksesan sebuah perang. Moral dan intelektual merupakan suatu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika hanya memiliki moral yang baik tanpa diimbangi intelektual yang cukup akan terasa kurang, begitu pun sebaliknya. Jika hanya memiliki kemampuan intelektual yang baik tanpa diimbangi dengan moral akan terasa hambar.  Artinya bahwa percuma kalau hanya memiliki kecerdasan saja namun memiliki sikap yang buruk atau tercela.. Moral dan intelektual harus tertanam kepada setiap individu agar menjadi manusia yang hebat dan bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Sehubungan dengan pernyatan tersebut, yang paling berkesan adalah ketika mengkonsep suatu rencana tidak boleh asal-asalan harus sematang mungkin, akuratm terstruktur dan terarah. Jadi ketika akan pengambilan keputusan pun bukan atas dasar hasrat, perasaan, dugaan, dan emosi. Melainkan hasil dari suatu diskusi yang panjang, pengamatan yang mendalam, rencana yang matang dan perhitungan-perhitungan yang maksimal. Dengan begitu tingkat kegagalan pun dapat diminimalisir dengan baik.

6.Nilai Edukatif halaman 60

"Tidak ada satu negara pun yang memperoleh keuntungan dari perang yang berlarut-larut"

Manfaat yang bisa dipetik dari kata-kata sun tzu ini adlaah bagaimana kita menjadi seorang manusia yang pada hakikatnya adalah mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran. Sudah seharusnya menghindari perpecahan, pertikaian, dan perselisihan. selain tidak ada manfaatnya juga dapat membuat suatu bangsa menjadi hancur dan terpecah belah. Sudah sepatutnya kita sebagai warga negara yang baik wajib menjaga persatuan, kesatuan suatu bangsa. kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang mau kapan lagi.

7.Nilai edukatif halaman 100 paragraf ke-1

"Yang paling penting dalam perang adlah kecepatan yang luar biasa; orang tidak akan melewatkan kesempatan"

Opini saya terkait pernyataan tersebut adalah kecepatan yang menjadi faktor utama dalaam hal keberhasilan suatu organisasi, tanpa menunda-nuda suatu pekerjaan, segera membuat rencana dan aksi nyata.

Demikian Bedah buku hari ini, mohon maaf apabila banyak kekurangan, dan penulis sadar tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu, kritikan, saran dan masukan sangat diharapkan demi tercapainya estafet pemikiran yang mencerahkan bagi kehidupan bangsa dan negara.

Biarkan langit tetap membiru

dan padi tetap menguning

wallahul muwafiq ila aqwamith thoriq 

wassalamualaikum.wr.wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun