Mohon tunggu...
Erike Ramadhani
Erike Ramadhani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance and Sosiopreuner

Perempuan sederhana yang gemar merajut diksi, berkelana, mengagumi cantigi, dan mendengar nada indie~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demokrasi atau Angka Ikut?

25 Oktober 2019   11:35 Diperbarui: 25 Oktober 2019   11:40 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mahasiswa angka ikut adalah mahasiswa yang sama sekali tidak peduli atau bahkan tidak mengerti akan pentingnya demokrasi dan kebebasan berpendapat. Mahasiswa semacam ini adalah mahasiswa yang memiliki mental yang mudah sekali diperbudak oleh kapitalisme. 

Suasana kemahasiswaan yang ideal adalah suasana yang penuh dengan gelora dan semangat juang tanpa mengesampingkan permasalahan moral dan tata karma. 

Namun mahasiswa semacam tadi yang memenuhi kampus tak ayal akan menjadikan kampus sebagai cerminan negara yang tunduk pada kekuasaan kapitalisme. Bahkan lebih bahayanya menganggap teori-teori Marhaenisme dan Marxisme adalah hal yang harus dimusnahkan. 

Sedangkan yang harus dilakukan mahasiswa adalah tabbayun, dimana menelan mentah suatu teori bukan merupakan cerminan dari golongan kita.

Pimpinan-pimpinan mahasiswa yang eksistensinya tidak semata untuk memenuhi program kerja dan suruhan petinggi kampus kini jarang sekali ditemukan. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang dapat dibeli dengan kekuasaan. 

Pimpinan mahasiswa yang masih berdiri diatas golongan adalah calon pimpinan negara yang kelak akan bersikap sama dengan dirinya di masa muda. Lalu akan seperti apa negara kita 10 hingga 20 tahun mendatang?

Lantas, masihkah nilai-nilai Pancasila itu hidup diantara mahasiswa era milenia ini?

Ketuhanan Yang Maha Esa, negara Indonesia adalah negara yang akhir-akhir ini disibukkan perihal perbedaan agama. Sedangkan setiap agama sebenarnya mengajarkan kebaikan, lantas bagaimana mahasiswa saat ini menyikapi adalah persoalan besar. 

Kita sering bersengketa karena perbedaan agama, agama sama namun perbedaan mahdzab atau bahkan perbedaan pendapat akan mengkotak-kotakkan perjuangan mahasiswa yang sebenarnya adalah satu tujuan.

Begitupun dengan empat bulir Pancasila lainnya, sudahkah Mahasiswa Indonesia mencerminkan dirinya sebagai manusia Pancasila yang seutuhnya? 

Mahasiswa adalah pondasi negara yang akan turun 10 hingga 20 tahun mendatang mengambil alih estafet kepemimpinan pimpinan bangsa saat ini. Sehingga bagaimana kualitas negara ke depan tergantung pada kualitas mahasiswa saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun