-Timbul pelesetan: "Pemilu Serentak 2019 berarti secara serentak juga dimana-mana terjadi kecurangan.Â
-Anehnya, hampir semua kecurangan diduga merugikan paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan menguntungkan paslon 01 Jokowi-Ma"ruf Amin.Â
-Kecurangan tersebut antara lain, angka-angka keliru pada input data dan penjumlahan hingga prosentase sehingga KPU jadi bahan olok-olok di medsos tidak becus berhitung. Ada dugaan pencurian form C1, pembakaran kotak suara dimana-mana. Bawaslu sendiri mencatat ribuan petugas KPPS tidak netral dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Meskipun pada akhirnya Bawaslu diam dan bingung harus berbuat apa.
-Namun, kejadian tersebut tak diklarifikasi secara tuntas oleh kubu 01, KPU maupun Bawaslu. Semua berjalan saja seolah kecurangan yang terjadi adalah peristiwa yang wajar dalam kontestasi Pemilu. Ada juga komentar mencoba bijak dan ada sedikit mengarah pada harapan semoga jujur dan adil oleh tokoh sekitaran Jokowi, walaupun mayoritas diam, dan tenang2 saja.Â
-Presiden sang petahana (Jokowi) dan pasangannya, Cawapres Ma"ruf Amin selama ini terkesan tidak bersuara atas dugaan kecurangan yang terjadi. Keduanya dinilai seakan tidak peduli dan anggap angin lalu pada teriakan publik akan dugaan pelanggaran yang terjadi secara kasat mata dan dianggap masif.
-------------------------------
Sesepuh alumni UI Bangkit, Dr. Taufik Bahaudin dalam Diskusi Publik bertema; "Tegakkan Kedaulatan Rakyat: Ada Konspirasi Paslon, KPU dan Lembaga Survei?" di Seknas Prabowi-Sandi, Jl. HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta, Minggu, (28/4/2019) mengungkap lebih detail, sesuai redaksi teropong senayan:
"Bukti-bukti kecurangan tersebut terlihat secara kasat mata mudah kita temukan dari banyaknya video yang beredar di kalangan masyarakat dan sosmed. Bahkan, kecurangan itu sudah dimulai sejak sebelum Pemilu berlangsung dimana ribuan surat suara sudah tercoblos rapi di Malaysia," kata Taufik.
"Anehnya, kubu 01 tak risau dengan banyaknya kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan Pilpres 2019, begitu juga dengan KPU dan Bawaslu," sambungnya.
Dilihat dari rangkaian berbagai aspek dan kecurangan yang terjadi, Taufik menilai, kecurangan tersebut sudah dipersiapakan dengan baik, melalui sistem hingga teknis eksekusi di lapangan.
"Terbukti, diamnya kubu 01 itu karena mereka (01) merasa tidak terganggu dengan kecurangan yang terjadi di depan mata. Kenapa? Karena mereka bagian dari kecurangan itu. Sehingga mereka diam tak bereaksi, aparat juga begitu," papar Taufik.