Keputusan tersebut dikeluarkan PP Muhammadiyah melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2019 tentang Penetapan Hisab Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah 1440 Hijriah. (Tribun).
Ramadhan sang pemersatu.
Ini dapat menjadi pemersatu 2 elemen bangsa yang terbelah, jutaan orang keukeuh upload dan share puluhan bahkan ratusan ribu foto/vid dugaan kecurangan Pemilu dilain pihak ada pula jutaan orang yang sepakat diam dan menuduh pihak lain gila atau stres.
Ramadhan sang penyejuk.
Ramadhan pun diharap menjadikan peredam energi panas dampak Pilpres. Kedua kubu sama2 Â merasa dipihak yang benar. Ustadz juga Ulama terbagi 2. Ulama pro-Jo kompak dan memuji juragannya. Ulama sebelah lain lagi, sebagian lantang menyuarakan keadilan dan lawan kecurangan! Namun adapula yang masih menahan diri menjauh dari iklim panasnya Pilpres.
Ramadhan bulan muhasabah.
Ramadhan juga dapat menjadikan bulan muhasabah/instropeksi diri. Esensi dari puasa itu dapat dicapai dengan peresapan batin. Apa tujuan puasa? Apakah kita berpuasa sekedar menjalankan kewajiban agama dan hanya agar tidak dibully 'kalah dengan anak SD yang sudah mulai berpuasa'?.
Di Al-QUR'AN surat Al-Baqarah ayat 183 Allah berfirman: Hai Orang2 Beriman! Diwajibkan atas Kamu berpuasa. Sebagaimana diwajibkan atas orang2 sebelum Kamu agar kamu bertaqwa. Di Ayat 185 Allah juga berfirman: Bulan Ramadhan adalah bulan bulan diturunkannya Al Qur'an. Al Quran adalah petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)
Ayat diatas menjabarkan kewajiban puasa adalah bertujuan mencapai taqwa. Secara etimologi taqwa adalah mematuhi perintahNya, juga menjauhi laranganNya. Di Al-Baqarah 185 juga menunjukkan keutamaan Ramadhan yang adalah bulan turunnya Al-Qur'an.
Kesimpulan.
Penulis mengajak kepada siapapun kubu yang terlibat di Pilpres agar: