Mohon tunggu...
Ramadhana Bagus
Ramadhana Bagus Mohon Tunggu... Freelancer - Observer

Mencoba merubah hati manusia melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fly Higher

14 September 2019   12:21 Diperbarui: 14 September 2019   22:01 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dor!

Suara ledakan kecil terdengar.

"Eh, tidak terlalu besar ternyata." Kata Arman, mengintip dari balik lemari.

"Hei! Apa itu tadi!" seruku.

Semua orang menoleh ke arahku.

"Whoa! Ini kejutan, Ris! Kukira kau benar tidak akan datang!" Arman memelukku erat. "Ayo kita tidak bisa buang waktu! Akan aku tunjukkan alat yang sudah kita perbaiki, kali ini aku yakin---tidak. Kita yakin akan berhasil."

"Kalian yakin? Apa yang kalian ubah? Dan bagaiamana bisa kalian tetap melanjutkan eksperimen ini?" tanyaku penasaran.

"Ehm. Butuh waktu panjang untuk menjelaskan apa yang kami ubah." Jawab Arman. Teman-teman lain mengangguk bersamaan. "Ingat apa kata Mr. Crack! Hanya anak bangsa sendiri yang dapat diandalkan untuk membangun Indonesia. Tidak mungkin kita mengharapkan dari bangsa lain."

Aku mengangguk, tersenyum kecut. "Kalau sudah masalah semangat, Cuma kau juaranya."

Aku, Arman dan teman-teman lain tertawa dibalik masker, dengan pandangan yang terbatas, ditemani suara raungan alat yang baru saja kami ciptakan, yang kami semua yakin akan mengubah masa depan bangsa ini.

Mengembalikan paru-paru dunia ke tempat yang seharusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun