Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa schadenfreude dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan hubungan sosial kita.Â
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California menunjukkan bahwa orang yang lebih sering merasakan schadenfreude cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih rendah dan merasa lebih jauh dari teman-teman mereka.Â
Selain itu, schadenfreude dapat membuat kita terlihat tidak empatik dan kurang peka terhadap orang lain, yang pada gilirannya dapat merusak hubungan kita dengan orang lain.
Daftar Pustaka
Cikara, M., Botvinick, M. M., & Fiske, S. T. (2011). Us versus them: Social identity shapes neural responses to intergroup competition and harm. Psychological science, 22(3), 306-313.
Takahashi, H., Kato, M., Matsuura, M., Mobbs, D., Suhara, T., & Okubo, Y. (2009). When your gain is my pain and your pain is my gain: neural correlates of envy and schadenfreude. Science, 323(5916), 937-939.
Smith, R. H., Webster, J. M., Parrott, W. G., & Eyre, H. L. (2011). The role of public exposure in moral and nonmoral shame and guilt. Journal of personality and social psychology, 100(3), 449-471.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H