Mohon tunggu...
Rama Dinata
Rama Dinata Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar, Aktivis Sosial dan Pendidikan.

Just a simple person and believe that nothing is impossible

Selanjutnya

Tutup

Money

Kesiapan Menghadapi MEA

26 November 2016   00:34 Diperbarui: 26 November 2016   00:46 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Indonesia, keberadaan MEA menjadi babak awal untuk mengembangkan berbagai kualitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara dalam perkembangan pasar bebas di akhir 2015. MEA menjadi dua sisi mata uang bagi Indonesia : satu sisi menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain dengan terbuka, tetapi pada sisi yang lain dapat menjadi boomerang untuk Indonesia apabila Indonesia tidak dapat memanfaatkannya dengan baik.

Indonesia mememiliki keuntungan yang besar dengan populasi jumlah penduduk yang sangant besar dibandingkan dengan negara-negara lain; menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan berdasarkan data Susenas 2014 dan 2015, jumlah penduduk Indonesia mencapai 254,9 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang demikian banyak sudah tentu akan banyak pula total usia kerja dana angkatan kerja yang siap berkompetisi di pasar tugal yang menjadi kesepakatan dalam MEA. Berdasarkan data BPS Pada bulan Agustus tahun 2016, jumlah angkatan kerja sebesar 125,44 juta orang atau 49,21% dari total jumlah penduduk, jumlah angkatan kerja  naik sebanyak 3,06 juta orang dibandingkan Agustus 2015. Hal ini merupakan peluang bagi angkatan kerja indonesia untuk bisa meraih kesempatan kerja yang ada di pasar tunggal tersebut, namun yang menjadi pertanyaan besar bagi kita adalah mampukah tenagan kerja kita dengan jumlah angkatan kerja tersebut bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara tetangga tersebut, dengan keunggulan kuantitas tenaga kerja yang dimiliki oleh negara indonesia harusnya menjadi peluang yang besar bagi kita, akan tetapi yang menjadi catatan adalah berkualitaskah tenaga kerja kita (indonesia),,?.

Kesempatan lain yang bisa diraih oleh indonesia adalah hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah mendorong pelaku-pelaku binis khususnya UMKN untuk selaku meningkatakan kualitas produk dalam negeri.

Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.

Tantangan indonesia menghadapi MEA

Menoleh dari peluang-peluang yang sudah kita uaraikan diatas tentu kita juga harus bisa menguaraikan tantangan-tantangan yang akan kita hadapi. Dengan adanya perdagangan bebas (pasar tunggal), kita mampu meningkatkan ekspor akan tetapi kita juga harus waspada akan resiko kompetisi (competition risk) yang muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Indonesia sendiri.

Dari sisi investasi, Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.

Dari sisi tenaga kerja, indonesia memiliki keunggulan dari segi kuantitas angkatan kerja yang siap bekerja namun sisi lain apakah dengan jumlah yang banyak diikuti dengan kualitas yang mampu bersaing di pasar tenaga kerja skala internasional.

Kesiapan daerah – daerah terbelakang yang ada di indonesia harus menjadi pemerintah pusat dalam memberikan dukungan untuk terus mempersiapakan infrastruktur yang memadai, akses informasi yang cukup dan kebutuhan-kebutuhan pendukung untuk bisa bersaing menghadapi MEA, karena kalo dengan kehadiran MEA namun tidak diikuti oleh kesiapan daerah-daerah terbelakang makan akan memberikan jarak ketimpangan yang jauh dari daerah-daerah yang sedah dikatakan maju apalagi skala internasional. 

Bagaimana MEA akan mempengaruhi dunia ketenagakerjaan?

Dari aspek ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun