Syarat dari Arok untuk menghentikan aksi teror tersebut adalah dengan imbalan dalam bentuk 100 bitcoin, atau bom berikutnya akan diledakkan.
Penelusuran Badan Kontra Terorisme melacak siapakah pelaku teror ? yang kemudian mengarah pada Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono) pengelola Indodax yang dianggap terlibat.
"Kalian yg memperkenalkan uang digital kepada Kami dan kalian yang membuat Kami yakin bahwa sistem keuangan konvensional yang korup dapat digantikan.Â
Kalian membayangkan menggantikan dunia yang lama tapi tetap memutuskan tetap berkrompomi. Dan kami dapat membantu kalian mempercepat itu terjadi tanpa perlu berkompromi.
Setiap harinya banyak orang yang mati karena kelaparan, karena dimiskinkan secara sistemik, dulu ditempat perbatasan tempat Saya bertugas, orang-orang mati karena kurangnya fasilitas kesehatan tapi bukan karena bom.
Kami tidak butuh uang, Kami disini mengisi hari-hari yang kosong. Karena yang kami punya sudah dirampas, dirampas oleh sistem keuangan yang korup.
Mulanya istri Saya tertipu produk asuransi, tapi Kami masih bisa bertahan dan memperbaiki keadaan. Kemudian seorang kawan menawari untuk masuk Koperasi dana Surya. Lalu istri Saya menjadi nasabah koperasi tersebut, dan juga sales menjual produk mereka ke tetangga, keluarga dan kawan-kawan.
Istri Saya lalu terpukul ketika kasus penggelapan muncul, semua orang mengincar dan menyalahkan istri Saya sehingga dia depresi. Latihan militer besar tidak bisa membuat Saya berada dirumah ketika pengadilan memutuskan pejabat Koperasi Dana Surya tidak bersalah, pada hari itu istri Saya gantung diri.
Tidak lama setelah itu, anak saya masuk rumah sakit sampai akhirnya dia meninggal. Kami manusia-manusia tanpa sisa yang dikubur Tuhan di negeri ini.
Semua orang bahkan institusi-institusi yang berTuhan sekalipun menyembah ini (uang), lalu kalian datang dengan sesuatu yang revolusioner, tapi mereka yg menyembah ini (uang) selalu saja menghambat kalian, hanya Kami yang dapat memberikan loncatan untuk menghancurkan mereka. Yang perlu kalian lakukan hanya membangun ulang apa yang kami hancurkan…gampangkan…"
-Dialog Arok dengan Oscar tentang kenapa melakukan aksi teror