Suka atau tidak suka itu hal yang wajar, bahkan ada yang memberi rate 3,5 tapi lebih banyak yang mengatakan bagus (7-8.5) dan membuat Daku heran ada yang memberi rate 10.
Film ini mengusung aksi-kontra terorisme, spionase yang menawarkan suguhan genre berbeda dimana sepanjang 2023 box office Indonesia didominasi oleh film bergenre horor.
Film ini amat jelas menampilkan performa terbaik dari aktor Rio Dewanto (Arok), Ardito Pramono (William), Chicco Kurniawan (Oscar), Niken Anjani (Gita), Putri Ayudya (Karin), Ganindra Bimo (Emil), Rukman Rosadi (Damaskus), Andri mashadi (Fajar), Lutesha (Agnes), dkk.Â
Tapi, Angga Dwimas Sasongko memaksakan kesan sexy pada pemeran wanita Putri Ayudya dengan melepas 2 kancing atas pada pakaian yang dikenakan berbahan satin mengkilap. Agar tulang clavicula terlihat, baju atasan Putri Ayudya sengaja ditarik ke belakang leher agar dada atas terekspose.
Niken Anjani juga terlihat di beberapa scene melepas 2 kancing bagian atas di ruang kerja Badan Kontra Terorisme yang merupakan institusi pemerintah. Kok boleh menggunakan pakaian seperti itu di ruangan Institusi Pemerintah ?
Keduanya ternyata floop menampilkan kesan sexy, layaknya Amy Adams yang memerankan Lois Lane yang juga gagal terlihat sexy dengan melepas 2 kancing atas pakaian pada saat mewawancara Superman (Man Of Steel).
Rumah produksi Visinema dengan skala produksi besar terlihat serius. Berdurasi dua jam setengah, film ini menampilkan adegan per adegan begitu menegangkan dari awal hingga akhir cerita, membuat penonton sedikit waktu menghela nafas.
10 menit awal scene Film 13 Bom di Jakarta sudah berhasil menghadirkan teror dari kelompok Arok. Selanjutnya, intensitas teror kelompok Arok dan usaha kontra terorisme ICTA dikemas dengan padat sehingga tetap terjaga ketegangannya.
Alur cerita dimulai dengan sekumpulan teroris melancarkan teror dengan ancaman 13 bom yang akan diledakkan setiap 8 jam yang disebar di seantero Jakarta.Â