Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bilibante dari Desa Debu Jadi Desa Wisata Hijau Berprestasi

30 Oktober 2022   17:04 Diperbarui: 30 Oktober 2022   17:05 3343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Wisata Hijau Bilibante juga terdapat Pure Lingsar Kelod yang dibangun tahun 1799 I Sumber Foto : Go Mandalika

Warga desa melibatkan Kami dari memotong, menumbuk, merebus, menggoreng, membakar, dan menyajikan di piring. Momen itu merupakan kegiatan cooking class yang menjadi salah-satu paket wisata Desa Wisata Hijau Bilibante.

Daku (berkacamata) bersama pemuda Desa Bilibante menumbuk bahan yang digunakan untuk memasak Ayam Merangkat I Sumber Foto : dokumen pribadi
Daku (berkacamata) bersama pemuda Desa Bilibante menumbuk bahan yang digunakan untuk memasak Ayam Merangkat I Sumber Foto : dokumen pribadi

Daku pun terkagum, tidak banyak Desa Wisata yang pernah daku kunjungi menawarkan wisata gastronomi, sebagian besar Desa Wisata lebih kepada menawarkan wisata kuliner dan keindahan alam.

Gastronomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tata boga, seni good eating, praktik, dan kajian tentang pemilihan, preparasi, produksi, penyajian dan penikmatan berbagai makanan dan minuman.

Makanan khas Lombok dari hasil cooking class Kompasianers I Sumber Foto : dokumen pribadi
Makanan khas Lombok dari hasil cooking class Kompasianers I Sumber Foto : dokumen pribadi

Kami saat menikmati wisata gastronomi saat travelling ke Desa Wisata Hijau Bilibante, Nusa Tenggara Barat (NTB). Traveling bermakna ini terlaksana di minggu pertama bulan Desember 2021. Daku kesana bersama sembilan Kompasianers lainnya dan perwakilan dari Kemenparekraf RI.

Tapi ternyata Desa Wisata Hijau Bilibante tidak hanya wisata gastronomi saja. Desa wisata ini menawarkan sesuatu yang mirip dengan apa yang pernah daku baca ( adira.id/e/fkl2022-blogger ) mengenai Desa Wisata Ramah Berkendara, dan Festival Kreatif Lokal yang digagas oleh Adira Finance.

Apa sajakah ?

Kawasan Tambang Pasir yang Jadi Desa Wisata Hijau

Tarik Mundur kebelakang sebelum cooking class, Kami disambut oleh Ibu Zaenab dan Bapak Pahrul Azim. Keduanya silih berganti bercerita mengenai Desa Wisata Hijau Bilibante. 

Dari keterangan Bapak Pahrul Azim, sebelum menjadi Desa Wisata Hijau, desa mereka ini merupakan kawasan penambangan pasir galian C. Desa Bilibante bahkan pernah mendapat julukan Desa Debu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun