Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Proyek Mercusuar Soekarno, Seperti Apa Ceritanya?

23 Oktober 2022   06:01 Diperbarui: 23 Oktober 2022   06:45 2669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya seni yang tetap dipelihara di Sarinah | Sumber Foto: dokpri

Gelora Bung Karno, saat ini | Sumber foto: dokpri
Gelora Bung Karno, saat ini | Sumber foto: dokpri

Stadion Gelora Bung Karno mulai dibangun pada 8 Februari 1960. Dua tahun setelahnya, 21 Juli 1962 mulai dibuka untuk umum. Stadion megah ini dibangun karena penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-IV pada tahun 1958 di Tokyo. 

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah ASIAN Games ke IV menjadi latar belakang dibangunnya stadion yang bisa dikatakan sebagai bangunan monumental.

Desi bercerita, pembangunan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) terinspirasi karena kunjungan Soekarno ke Moskow, Rusia, tahun 1956. Bung Karno saat di Rusia mengagumi kemegahan Stadion Lenin.

Lanjutnya, Stadion GBK dirancang oleh arsitek rusia LS Tyanteko, merupakan arsitek yang sama merancang Stadion Lenin. Proyek ini memakan biaya amat besar hingga 12,5 juta dollar Amerika, yang merupakan pinjaman lunak dari Rusia. 

Desi menerangkan bahwa dahulu kawasan Gelora Bung Karno merupakan perkampungan. Nama kampung tersebut Senayan, yang akhirnya pada masa kepemimpinan Pak Harto, Gelora Bung Karno dirubah menjadi Gelora Senayan. Ada unsur politik dalam perubahan nama ini. 

_

Jembatan Semanggi Sang Pemecah Kemacetan Era Asian games 1962

Rencana jejak kami berikutnya para traveler PSBB begitu dekat dengan Stadion Gelora Bung Karno yaitu Jembatan Semanggi yang juga infrastruktur ikonik. Tapi ternyata hujan turun, jadi kami hanya lewat saja, melongo dari kaca bus Trans Jakarta. 

Foto dari udara jembatan Semanggi di era 60an | Sumber foto: inneth.com
Foto dari udara jembatan Semanggi di era 60an | Sumber foto: inneth.com

Jadi jembatan ini dibangun tahun 1961 dan diresmikan tahun 1962. Infrastruktur ikonik ini panjangnya mencapai 1.509 meter dengan lebar 30 meter. Proyek ini dibangun untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat Asian Games berlangsung, terang Desi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun