Stadion Gelora Bung Karno mulai dibangun pada 8 Februari 1960. Dua tahun setelahnya, 21 Juli 1962 mulai dibuka untuk umum. Stadion megah ini dibangun karena penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-IV pada tahun 1958 di Tokyo.Â
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah ASIAN Games ke IV menjadi latar belakang dibangunnya stadion yang bisa dikatakan sebagai bangunan monumental.
Desi bercerita, pembangunan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) terinspirasi karena kunjungan Soekarno ke Moskow, Rusia, tahun 1956. Bung Karno saat di Rusia mengagumi kemegahan Stadion Lenin.
Lanjutnya, Stadion GBK dirancang oleh arsitek rusia LS Tyanteko, merupakan arsitek yang sama merancang Stadion Lenin. Proyek ini memakan biaya amat besar hingga 12,5 juta dollar Amerika, yang merupakan pinjaman lunak dari Rusia.Â
Desi menerangkan bahwa dahulu kawasan Gelora Bung Karno merupakan perkampungan. Nama kampung tersebut Senayan, yang akhirnya pada masa kepemimpinan Pak Harto, Gelora Bung Karno dirubah menjadi Gelora Senayan. Ada unsur politik dalam perubahan nama ini.Â
_
Jembatan Semanggi Sang Pemecah Kemacetan Era Asian games 1962
Rencana jejak kami berikutnya para traveler PSBB begitu dekat dengan Stadion Gelora Bung Karno yaitu Jembatan Semanggi yang juga infrastruktur ikonik. Tapi ternyata hujan turun, jadi kami hanya lewat saja, melongo dari kaca bus Trans Jakarta.Â
Jadi jembatan ini dibangun tahun 1961 dan diresmikan tahun 1962. Infrastruktur ikonik ini panjangnya mencapai 1.509 meter dengan lebar 30 meter. Proyek ini dibangun untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat Asian Games berlangsung, terang Desi.