Dirinya telah berkecimpung selama 20 tahun dalam industri film Indonesia dengan profesi sebagai Line/Associate Producer. Ia mengelola berbagai variasi sekala produksi film baik dengan crew dan lokasi dari dalam maupun luar negri.Â
Hingga saat ini, Wiwid sudah menangani puluhan film antara lain: Kartini, Habibie & Ainun, Critical Eleven, The Mirror Never Lies, Opera Jawa, Kapan Kawin?, Denias Senandung di atas Awan, dan lain-lain.
Wiwid menyampaikan informasi LSF berhasil menetapkan materi yang lulus sensor sebanyak 40.638 judul, termasuk film impor yang ditayangkan di layar lebar. Sepanjang 2021, materi sensor dengan peruntukkan penyiaran televisi masih mendominasi, yaitu 38.198 judul, atau 93,99 persen.Â
Pada saat melaksanakan kegiatan penyensoran terdapat 5 (lima) sampai denga 7 (tujuh) anggota yang terlibat di studio penyensoran. Sensor film sendiri merupakan penelitian, penilaian, dan penentuan kelayakan film ataupun iklan film untuk dipertunjukkan kepada khalayak umum.
LSF juga memiliki anggota keterwakilan pemerintah dari Kominfo, Sub Komisi Media Baru, Andi Muslim, S.Ds., M.Si (Anggota/Ketua Subkomisi Media Baru).Â
Andi membuka informasi bahwa penduduk Indonesia saat ini berjumlah 280 juta jiwa dengan pengguna internet 170 juta jiwa. Berarti sudah 70 % warga mengakses internet.Â
"Konsepnya, karena tontonan sudah tidak terbendung lagi, maka memang investasi ke manusianya. Filter pertama tontonan itu dari lingkungan terkecil yaitu keluarga" Harap Andi di kantor LSF (30/6/2022)
Lanjutnya, komsumsi informasi saat ini terbesar di media sosial, disitu LSF hadir dengan mencerdaskan penonton. Perkembangan teknologi IT hitungannya menit, harapannya LSF senantiasa relevan dengan perkembangan jaman. Untuk itu LSF memiliki Sahabat Sensor Mandiri.