Mungkin, Content Communities masih asing ditelinga dibandingkan dengan social media. Sebetulnya sih sama saja yang ujung-ujungnya menghubungkan antar pengguna (user).Â
Content communities merupakan sebuah situs yang bertujuan untuk saling berbagi dengan sesama pembuat konten, baik itu berbagi artikel, video, ebook, gambar, dan lain - lain.
Contohnya ;
- Image and Photo Sharing : Flickr, Photobucket, DeviantArt, dll
- Video Sharing : YouTUBE, Vimeo, Mediafire, dll
- Audio and Music Sharing : Spotify, Last.fm, sharemusic, multiply
- File Sharing and Hosting : 4shared, rapidshare, indowebster.com
- Artikel : Kompasiana (K), Blog Detik (sudah bubar), dan lainnya
Sedangkan social media merupakan situs atau aplikasi yang dapat membantu pengguna untuk membuat sebuah profil dan kemudian terhubung dengan pengguna lainnya.Â
Situs jejaring sosial dapat berupa situs atau aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk terhubung menggunakan profil pribadi atau akun pribadinya. Contohnya ; Contoh : Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, LinkedIn, Foursquare, MySpace, dll.
Perbedaan sangat jelas antara Content Communities dengan Social Media dari tampilan mukanya. Pada Content Communities untuk pertama kali membuka situs maka kita dapat melihat berbagai konten baik dari user yang sudah menjadi follower dan non follower. Content Communities akan menyediakan seluruh konten yang dibuat oleh para user situs tersebut.
Sedangkan, social media hanya akan menampilkan konten seseorang (user) yang sudah terhubung sebagai following dan follower. Namun dibeberapa social media kita hanya bisa melihat konten dimana kita mengikuti user tersebut (following) semisal Instagram.Â
Bahkan saat ini, konten yang tayang di social media sudah dibatasi, ada yang bilang 5 % saja dari seluruh follower kita. Hal ini karena social media sudah menerapkan program promosi berbayar bila ingin dilihat lebih banyak user social media tersebut.
Kompasiana sendiri menurut daku (saya) merupakan Content Communities bukanlah social media. Ada yang khas panggilan Kompasiana dari usernya, mereka menyebut Kompasiana dengan panggilan K.Â
Walaupun, ada beberapa Content Communities yang menggunaan huruf depan K seperti kaskus, kumparan, tetapi bila menyebut K para content creator merujuk pada Kompasiana.
Namun, ada yang menyebut Kompasiana itu User Generated Content atau UGC dalam hal konten tulisan. UGC adalah konten yang dibuat oleh pengguna secara sukarela. Konten tersebut dapat berupa tulisan, ulasan, foto, maupun video yang mereka unggah ke internet.Â
Bila saya menelaah dari penjelasan dewaweb.com ( DI SINI), UGC lebih kepada konten yang dibuat oleh creator. Bisa saja diletakkan di website, blog pribadi (blogspot atau wordpress), social media dimana digunakan untuk mencitrakan sebuah brand melalui para pembuat konten (user).
Mau apa pun Kompasiana atau K itu, ada 5 alasan kenapa Blogger Pemula dan yang hobi menulis sebaiknya meletakkan kontennya di Content Communities K ;
_
1. Tidak Terikat Peraturan, Bisa Menulis Apa Saja di Kompasiana
Blogger Pemula / orang yang baru mau menulis atau memiliki pemikiran menulis, biasanya ragu-ragu atau takut saat pertama kali memulai. Alasanya bingung nulis apa, dan ada saja yang mentakan takut dibilang tulisannya jelek.
Coba deh, kita baca tulisan Raditya Dika saat awal-awal jadi Blogger
"Menemukan buku untuk dibaca itu seperti menemukan pacar. Pertama-tama dilihat-lihat dulu dengan seksama, kalau cover-nya oke, baru deh dideketin. Bedanya, setelah ngerasa oke dengan pandangan pertama, bagian belakang bukunya bisa dipegang. Lah kalo nyari pacar dengan cara seperti itu (langsung pegang belakangnya) bisa ditabok kiri-kanan lah! Selanjutnya bisa ditebak, menemukan buku untuk dibaca berarti membaca lembaran demi lembaran pertamanya, kalau kita tertarik dengan paragraf pertamanya, kita akan baca lembaran berikut dan berikutnya dan berikutnya."
-tulisan Raditya Dika yg pernah di publish di radityadika.com
Daku yakin yang membaca tulisan Raditya Dika di atas, dari banyak pembaca akan menilai macam-macam. Pasti ada saja yang bilang, kok saya bacanya ngos-ngos'an.Â
Ada pula yang generasi millenials dan Alpha berujar "njiirr ngungkapin perasaan gue banget nih". Selain itu mungkin ada yg mempertanyakan, "apakah tulisan ini telah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan Benar ?"
Jadi tulisan itu tidak ada yang jelek, yang ada mungkin itu pembaca bukan tipe Anda...xi...xi..... Asyeekk...."Ngawur kan gue nulisnya.....he...he.."
Jadi buat kalian yang baru mau mulai, tulis saja apa yang Anda pikirkan. Ungkapin aja dulu daripada nyesel ntar keburu lupa apa yang mau ditulis. Tapi inget mulut mu harimau mu, jangan sampe masuk penjara.Â
_
2. Kita Tidak Merasa Sendirian di Kompasiana
Daku dahulu punya pengalaman memiliki blog pribadi ditahun 2008 yang sampai saat ini daku lupa apa nama blognya. Pada awal-awal jadi seorang yang mengaku katanya blogger, nyari pembaca dan interaksi di blog pribadi berasa kayak gali sumur.
Triwulan akhir 2008 daku pun mencoba salah-satu Content Communities yang huruf depannya K tapi bukan Kompasiana, ini  yang logonya Kuning. Gara-gara Content Communities ini daku dipanggil dengan sebutan Bro Agan.
Content Communities ini menjamin tingkat keterbacaan, minimal seratus viewer. Tapi, entah kenapa walaupun lumayan pembaca daku merasa sendirian.
Februari 2010, daku membuat akun di Kompasiana, kemudian membuat tulisan pertama tentang kenaikan tarif dasar listrik. Bayangin sebagai seorang pemula daku sudah mendapatkan pembaca 381 view (lumayan lah).
Content Communities Kompasiana dikenal dengan kedekatan antar usernya baik di dunia maya maupun dunia nyata. Bahkan, walaupun mereka akhirnya memiliki blog pribadi, kedekatan ini tidaklah pudar.
Kompasiana memiliki beberapa komunitas untuk para Kompasianers bergabung. Bagi pecinta traveling ada KOTEKA, pecinta film ada KOMIK, pecinta kuliner ada KPK, bahkan ada komunitas berdasarkan daerah dan minat.Â
Bagi user yang senang blogwalking baik itu memberi rating maupun comment, kalian akan akan mendapatkan balasan dibanjiri rating dan comment. Bahkan daku denger kabar ada group WA khusus berbalas kunjungan.
Jadi kalian tidak akan sendirian "You Are Not Alone"
_
3. Tempat Belajar Menulis dari Para Blogger Kompasiana (Kompasianers)
Blogging is free writing, jadi buat yang pingin curhat colongan 'Curcol' pun bisa. Tapi yang ingin menjadi penulis ala jurnalis juga bisa. Atau yang pingin nulis ala-ala story telling juga bisa. Mungkin ada yang mau ngerasain menang kompetisi menulis itu bisa banget.
Kompasiana tempatnya para creator yang nulis macem-macem, jadi kalian bisa belajar dari yang nongkrong di Kompasiana. Bahkan daku termasuk yang merasakan ilmu dari para jawara blog competition, yaitu dengan membaca tulisan mereka.
_
4. Semua Kreator di Kompasiana Sama
Bila kita berada disebuah komunitas, kita akan merasakan hawa-hawa siapa yang duluan dan belakangan jadi anggota. Tapi di Kompasiana itu beda, tidak ada pernah terdengar, gue senior di sini.
Bahkan, banyak yang jadi kompasianers duluan mengaku newbie, karena diantara mereka diawal-awal Kompasiana lahir masih pakai fake ccount / nama samaran / nama panggung...he..he... atau mungkin dulu terlalu absurb akhirnya kena blokir dan bikin akun baru.
Pada saat bertemu mereka (kompasianers jaman old) secara offline baik di acara Kompasiana Nangkring atau Coverage akan terlihat biasa saja. Mereka lebih senang mengajak bercanda, ketawa-ketiwi, dan cari jajanan bareng dibandingkan membusungkan dada gue senior.
_
5. Tulisan Kita di Kompasiana Akan Menemukan Pembacanya
Salah-satu atau salah dua yang menjadi perhatian para penulis pemula dan menjadi pertanyaan "apakah tulisan saya ada yang baca ?" ini pun yang daku resahkan duluuuuuuuu.
Sebagai blogger pemula sebaiknya  tidak perlu memikirkan ada pembacanya atau tidak. Terpenting itu mulai dulu menulis dan rutin. Tidak harus seminggu 3 artikel, sebulan dengan 2 artikel saja sudah cukup.Â
Sebetulnya jika artikel yang kita upload dibaca hanya 30 orang, bisa jadi itu pembaca yang serius. Mungkin 30 orang itu yang akan mengikuti tulisan kita dan rezeki datang dari sana.
_
Salam sehat, Blogger Udik dari Cikeas Andri Mastiyanto
Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan I mastiyan@gmail.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI