Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

24,4 % Stunting di Indonesia: BKKBN, Kemenkes, dan Danone Bergerak

29 Januari 2022   08:47 Diperbarui: 30 Januari 2022   06:41 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Communications Directors Danone Indonesia, Arif Mujahidin I Sumber Foto : Youtube Harian Kompas

Tambah, dr.Hasto, BKKBN mengemban amanah dari Perpres sebagai pihak pelaksana yang menterjemahkan amanah ini dengan menyusun Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting atau RAN PASTI.

Lanjutnya, pilar-pilar rencana aksi itu dimulai dengan membangun komitmen, KIE yang baik, ada konvergensi tingkat real dasar, lalu data.  Oleh karena itu mulai dari berhitung data dahulu.

Ada 5 juta yang melahirkan dan hamil setiap tahun, 2,5 tahun kedepan akan ada potensi lahir 12,5 juta kelahiran. Potensi tersebut harus dikondisikan agar tidak ada new stunting. Dari 2 juta yang nikah yang akan  hamil dan melahirkan diprediksi ada 1,6 juta yang jadi stunting 430.000 bayi.

Salah satu program BKKN mengajak Kementerian Agama dan berkoordinasi dengan Kementerian yang lain umtuk mengidentifikasi pasangan yang akan menikah dengan tes kesehatan.

"Jadi, tiga bulan sebelum nikah harus diperiksa (kesehatan). Jangan cuma dikonseling aja. Periksa lingkar lengan atasnya berapa, tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuhnya, Hb (hemoglobin)," pungkas dr. Hasto.

--

Guru Besar FKUI Memandang Stunting

Guru Besar FKUI Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif menjelaskan stunting itu perawakan pendek akibat malnutrisi kronik. Stunting disebabkan oleh dua hal yaitu asupan gizi yang kurang dan kebutuhan gizi yang meningkat.

Guru Besar FKUI Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif I Sumber Foto : Youtube Harian Kompas
Guru Besar FKUI Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif I Sumber Foto : Youtube Harian Kompas

Permasalahan stunting ini merupakan sesuatu yang serius bukan sekedar anak tumbuh tidak setinggi rata-rata anak lainnya. Stunting dapat memperlambat perkembangan otak, ada efek jangka panjang berupa keterbelakangan mental hingga rendahnya kemampuan belajar.

Selain itu juga apat mempengaruhi pembakaran lemak yang kemudian meningkatkan risiko penyakit kronik saat dewasa seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan lainnya. #AwasObesitas 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun