Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

24,4 % Stunting di Indonesia: BKKBN, Kemenkes, dan Danone Bergerak

29 Januari 2022   08:47 Diperbarui: 30 Januari 2022   06:41 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
24,4 % Stunting bagaimana BKKBN, Kemenkes, dan Danone Bergerak I Design by Andri M

Apakah teman-teman tau apa itu Stunting ? arti dari stunting itu bukan pemeran pengganti. Bila kita mengambil pengertian dari KBBI, stunting disebut dengan tengkes yang diartikan kondisi ketika anak gagal bertubuh dan berkembang.

Penyebab dari stunting itu banyak, diantaranya karena kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi yang berulang, dan kondisi psikososial yang tidak memadai di 100 hari pertama kehidupan. Penyebab tersebut yang mengakibatkan tinggi bayi tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.

Untuk itu, Harian Kompas bersama Danone Indonesia menyelenggarakan Webinar bertajuk "Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Sehat di Masa Depan". #CegahStunting 

Acara ini diselenggarakan secara daring pada Rabu (26/1/2022) dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional yang ditetapkan setiap tanggal 25 Januari. #HariGiziNasional2022

Kompas talk
Kompas talk "Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Sehat di Masa Depan" I Sumber Foto : Youtube Harian Kompas

Edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat ini menghadirkan beberapa nara sumber penting seperti Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI Dr. Dhian P. Dipo MA, Kepala BKKBN RI dr. H. Hasto Wardoyo, Dokter Spesialis Anak & Guru Besar FKUI Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif, dan Communications Directors Danone Indonesia Arif Mujahidin.

_

Harian Kompas Melihat Stunting

Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Tri Agung Kristanto dalam kata pembuka Kompas Talk menggambarkan bahwa persoalan tengkes atau stuntimg sudah banyak dibicarakan, menjadi perhatian besar dan juga menjadi tantangan kita bersama.


Lanjut Tri, Masalah kesehatan ini tidak hanya di Indonesia saja, juga beberapa negara Asia lainnya. Kita punya bonus demografi yang baik tapi bila ada stunting akan mengurangi daya dukung, kemampuan dan kelebihan bonus demografi tersebut.

Tri melihat stunting penting, ternyata stunting tidak hanya menyangkut dari anak yang pendek tetapi perkembangan dari otak anak. Kita ingin generasi yang sehat dan generasi yang luar biasa di masa depan.

_

Strategi Kemenkes RI Menghadapi Stunting

Direktur Gizi masyarakat Kemenkes RI, Dr.Dhian P.Dipo.MA, tidak menampik data terbaru yang dikeluarkan oleh Balitbangkes lewat studi status gizi Indonesia , berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan, prevalensi stunting sebesar 24,4%.

Ini artinya satu dari empat anak di Indonesia mengalami stunting. Angka tersebut sudah menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi, capaian angka ini tapi masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024, yakni  14%.

Pemerintah dalam hal ini Kemenkes RI mengklaim terjadinya penurunan angka stunting dari 2019 ke 2021. Tapi banyak hal yang harus Pemerintah perhatikan agar angka stunting terus turun.

Target ini cukup ambesius karena penangan stunting tidak mudah. Butuh kolaborasi yang cukup kuat dari multi sektor karena stunting juga mencakup masalah multi dimensional.

Dr.Dhian P.Dipo.MA menjelaskan strategi kemenkes RI menghadapi Stunting di Kompas Talk I Sumber Foto : YouTube Harian Kompas
Dr.Dhian P.Dipo.MA menjelaskan strategi kemenkes RI menghadapi Stunting di Kompas Talk I Sumber Foto : YouTube Harian Kompas

" Stunting masih menjadi hal yang mesti dikerjakan dengan serius dan dilakukan secara bersama-sama. Bapak Presiden RI meminta di tahun 2024 angka Stunting  turun hingga 14 %. Kita harus kerjsama, kerja keras dan kerja nyata agar mencapai target yang tetapkan" jelas dr.Dhian

Secara umum, terdapat dua intervensi untuk menghadapi stunting yaitu ; intervensi sensitif dan intervensi spesifik. Namun di sisi lain, hal yang sangat penting yaitu edukasi terkait pemahaman stunting ke semua pihak. 

Pemahaman yang tepat mengenai stunting dari pencegahan dan penanganannya, ini akan menjadi hal yang krusial dalam penurunan angka stunting di Indonesia.

Dalam hal ini Kemenkes RI mempunyai tanggung jawab melaksanakan intervensi spesifik. Di dalam Pelaksanaan nya di lapangan, tentunya strategi Kemenkes RI dengan penguatan kapasitas dari SDM nya. 

Tenaga kesehatan perlu diperkuat pemahamannya, sehingga ketika menemukan hal-hal di lapangan dapat langsung melakukan tindak lanjut dengan tepat. Peningkatan kapasitas dari SDM termasuk tokoh masyarakat, akademisi, guru dan perangkat desa.

Peningkatan kualitas program, dalam intervensi spesifik perlu dilakukan sesuai programnya. Ada monitoring dan evaluasi yang harus dilakukan, agar proses berjalan sesuai dengan seharusnya.

Beberapa intervensi spesifik tersebut ; promosi dan konseling menyusui pemberian makan bayi dan anak, pemberian suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan pertumbuhan, tata laksana gizi buruk, pelayanan imunisasi, dan pelayanan kesehatan ibu hamil menyusui & balita.

Penguatan berikutnya adalah edukasi gizi yang dimaksudkan untuk membangun kesadran apa yang perlu dilakukan. Hal ini merupakan kebutuhan mereka, kemudian penguatan manajemen intervensi gizi di puskesmas dan posyandu termasuk ketika anak bermasalah gizi harus dirujuk.

_

Peran BKKBN Mendukung Realisasi Komitmen Pemerintah dalam Penurunan Angka Stunting

Kepala BKKBN RI dr. H. Hasto Wardoyo mengungkapkan waktu tinggal 2,5 tahun menurunkan 24,4 % sampai 14 % di tahun 2024, untuk itu harus ada program darurat.

Kepala BKKBN RI dr. H. Hasto Wardoyo I Sumber Foto : Youtube Harian Kompas
Kepala BKKBN RI dr. H. Hasto Wardoyo I Sumber Foto : Youtube Harian Kompas

Menurut dr.Hasto, strategi apa yang harus dimulai dalam penurunan angka stunting ? adalah dengan data yang baik.

Tambah, dr.Hasto, BKKBN mengemban amanah dari Perpres sebagai pihak pelaksana yang menterjemahkan amanah ini dengan menyusun Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting atau RAN PASTI.

Lanjutnya, pilar-pilar rencana aksi itu dimulai dengan membangun komitmen, KIE yang baik, ada konvergensi tingkat real dasar, lalu data.  Oleh karena itu mulai dari berhitung data dahulu.

Ada 5 juta yang melahirkan dan hamil setiap tahun, 2,5 tahun kedepan akan ada potensi lahir 12,5 juta kelahiran. Potensi tersebut harus dikondisikan agar tidak ada new stunting. Dari 2 juta yang nikah yang akan  hamil dan melahirkan diprediksi ada 1,6 juta yang jadi stunting 430.000 bayi.

Salah satu program BKKN mengajak Kementerian Agama dan berkoordinasi dengan Kementerian yang lain umtuk mengidentifikasi pasangan yang akan menikah dengan tes kesehatan.

"Jadi, tiga bulan sebelum nikah harus diperiksa (kesehatan). Jangan cuma dikonseling aja. Periksa lingkar lengan atasnya berapa, tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuhnya, Hb (hemoglobin)," pungkas dr. Hasto.

--

Guru Besar FKUI Memandang Stunting

Guru Besar FKUI Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif menjelaskan stunting itu perawakan pendek akibat malnutrisi kronik. Stunting disebabkan oleh dua hal yaitu asupan gizi yang kurang dan kebutuhan gizi yang meningkat.

Guru Besar FKUI Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif I Sumber Foto : Youtube Harian Kompas
Guru Besar FKUI Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif I Sumber Foto : Youtube Harian Kompas

Permasalahan stunting ini merupakan sesuatu yang serius bukan sekedar anak tumbuh tidak setinggi rata-rata anak lainnya. Stunting dapat memperlambat perkembangan otak, ada efek jangka panjang berupa keterbelakangan mental hingga rendahnya kemampuan belajar.

Selain itu juga apat mempengaruhi pembakaran lemak yang kemudian meningkatkan risiko penyakit kronik saat dewasa seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan lainnya. #AwasObesitas 

Prof Damayanti menegaskan bahwa pencegahan stunting membutuhkan kerja sama dari banyak pihak.

_

Danone Mendukung Pemerintah Mengatasi Kondisi Stunting

Communications Directors Danone Indonesia, Arif Mujahidin yang turut hadir dalam zoom meeting mengkisahkan bagaimana peran Danone Indonesia turut mempercepat penanganan stunting di Indonesia.

Danone salah-satu visinya membawa kesehatan melalui makanan dan minuman. Danone yakin kesehatan itu penting, untuk itu Danone juga terlibat menjaga kesehatan dari planet agar dua-duanya tetap sehat.

Arif Mujahidin mengungkapkan masalah kesehatan merupakan masalah klasik yg harus kita hadapi. Danone memulai dari karyawannya sendiri, memastikan karyawan harus sehat, karyawan cerminan dari perusahaan.

Sudah dari 5 tahun Danone memberi cuti melahirkan selama 6 bulan dengan tetap di gaji. Danone Space Jakarta memiliki ruang laktasi. Bahkan secara rutin melaksanakan pengecekan kesehatan termasuk kadar zat besi pada karyawan, serta pendampingan dalam masa 1000 Hari Pasca kehidupan Pertama

Danone berkolaborasi dengan para pakarnya dan berbagai pihak untuk mendukung pemerintah mengatasi kondisi Stunting. Danone bersama IPB mempromosikan gizi seimbang kepada ibu-ibu dan guru paud, gerakan minum air, di sekolah para ibu kantin menjajakan makanan yg sehat untuk anak-anak.

Communications Directors Danone Indonesia, Arif Mujahidin I Sumber Foto : Youtube Harian Kompas
Communications Directors Danone Indonesia, Arif Mujahidin I Sumber Foto : Youtube Harian Kompas

Selain itu juga danone menjalankan program GESID bersama BKKN, di NTT program PHBS dan nutrisi keluarga, partnership intervensi gizi masyarakat, water access sanitation and hygiene (WASH), Aksi Cegah Stunting,dan  intervensi gizi spesifik.

 "Sejalan dengan harapan Pemerintah dan kita semua, jika anak-anak bebas dari stunting sehat mereka akan menjadi generasi masa depan yg bagus sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tentunya bila ada masalah stunting ma a Industri di Indonesia akan mengalami gangguan," papar Arif Mujahidin.

---

#HariGiziNasional2022, #CegahStunting, dan #AwasObesitas. 

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas

Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan I mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun