Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Memilih Lomba Menulis bagi Kompasianers agar Tidak Sia-Sia

7 Mei 2021   06:30 Diperbarui: 7 Mei 2021   09:05 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi penulis yang kurang dalam kemampuan design grafis dan membuat video ada baiknya memilih lomba menulis dengan salah-satu syarat mengirimkan PDF / MS Word Artikel. 

Buat penulis yang mengandalkan Kompasiana sebagai media menulis, lomba menulis dengan syarat tersebut bisa menjadi pilihan. Amat diyakinkan lomba menulis dengan syarat tersebut mengfokuskan penilaian dari sudut pandang penulisan. 

_

Point Ketiga, Perhatikan Nama Dewan Juri

Faktor ketiga ini juga sangat penting bagi Kompasianers yaitu mencari tau siapa dewan jurinya. Ini bukan hal yang sepele karena bagi kalian Kompasianers ini akan bisa membuat Anda sia-sia mengikuti lomba menulis.

Deskripsi : Perhatikan nama dewan juri lomba menulis I Dokpri
Deskripsi : Perhatikan nama dewan juri lomba menulis I Dokpri
Masih ada juri lomba yang berfikir konservatif bahwa bila lomba menulis / kompetisi menulis / lomba blog dengan salah-satu syarat memiliki blog, maka peserta harus memiliki blog pribadi. Padahal dalam persyaratan lomba menulisnya ada tulisan bebas menggunakan platform blog apapun.

Kalian akan amsyong bila memaksakan mengikuti lomba menulis dengan juri demikian. Bisa daku bilang akan menghabiskan energi karena dalam penilaian administratif saja, artikel kalian sudah dipisahkan menunggu penilaian dari artikel lainnya yang menggunakan blog pribadi.

Sebetulnya dunia sudah berubah bahwa content creator bisa menggunakan User Generated Content sebagai media membuat konten. Contoh apakah youtuber memiliki website video sendiri ? mereka mendompleng youtube, Selebgram pun menggunakan Instagram sebagai media meletakkan picture / videonya.

Masih ada pemikiran dari juri lomba konservatif bahwa blogger itu ya harus punya blog. Daku menjadi sedih dengan Kompasiana yang menggunakan tagline "Beyond Blogging", apakah perlu diganti dengan tagline "Beyond Writers".

_

Point Keempat, Pilih Lomba Menulis dengan Judul Kompetisi Menulis / Lomba Menulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun