Mau dapat penghasilan dari menulis di dunia maya ? pastinya mau dwonk. Salah-satunya dengan mengikuti lomba menulis yang diselenggarakan oleh berbagai pihak.
Berbagai hadiah bisa kita dapatkan saat memenangi lomba menulis di dunia maya apakah itu kendaraan roda empat, roda dua, uang, gadget, barang elektronik, voucher belanja bahkan traveling ke destinasi wisata.
Lomba menulis pun acapkali diselenggarakan oleh Kompasiana yang berkerjasama dengan berbagai brand. Kalian para kompasianers juga bisa dapat mengikuti lomba menulis yang diselenggarakan oleh pihak diluar Kompasiana.
Baca juga : Tips Mendapatkan Rezeki Blog Competition Menggunakan Platform Kompasiana
Tetapi, para Kompasianers tidak bisa begitu saja mengikuti seluruh lomba menulis yang tersedia. Ada hal-hal yang patut diperhatikan bila kalian menggunakan Kompasiana sebagai media menulis untuk mengikuti lomba.
Daku (saya) mengikuti lomba menulis lebih dari 100 kompetisi, dimana mendapatkan rezeki dari lomba menulis sebanyak 48 kali (2015 s/d sekarang). Dari 48 kali itu secara proporsi, daku lebih banyak mendapatkan juara diluar Kompetisi yang diadakan oleh Kompasiana. Tahun lalu saja (2020) tidak ada kompetisi menulis Kompasiana yang daku menangi.
Baca juga : Di Balik Rahasia Rezeki Menang Lomba Blog 40 Kali
Buat daku mengikuti lomba menulis diluar Kompasiana merupakan sebuah tantangan. Lomba blog diluar Kompasiana akan mengingatkan kita diatas langit masih ada langit.
Selain itu kita dapat belajar bagaimana membuat sudut pandang tulisan dari sisi brand komersial. Hal ini akan bermanfaat saat diri kita menjadi content writer dan ghost writer.
Daku merasa anak bawang / underdog yang bisa membuktikan diri disebuah kompetisi saat menjadi peserta yang menggunakan platform Kompasiana. Walaupun banyak yang merayu daku untuk membuat blog pribadi agar bisa lebih banyak kesempatan memenangi lomba menulis.
Nah, bagaimana tips memilih lomba menulis bagi Kompasianers (blogger Kompasiana) agar tidak sia-sia mengikuti lomba ? yuks di scroll
_
Point Pertama, Hindari Memilih Lomba Menulis Dengan Syarat TLD
Mengikuti lomba menulis jangan asal ikut karena pemenang dari lomba menulis belum tentu yang terbaik. Banyak faktor yang dapat membuat seorang penulis yahud bisa gigit jari, kok namanya tidak ada dalam daftar pemenang !
Syarat-syarat lomba menulis harus diperhatikan bagi semua peserta lomba. Kadang kala syarat lomba menulis yang sebetulnya sepele membuat peserta lomba menulis gugur pada fase administratif (pengalaman saat menjadi juri lomba menulis), misal tag sosial media penyelenggara ( tag dengan mention itu beda ya ! ).
TLD kepanjangan dari Top Level Domain. TLD berada dibelakang nama domain yang dipisahkan dengan tanda titik(.) atau biasa dibaca “dot”. Contoh domain TLD seperti pada blog ini, yaitu “bloggerudik.com“. Domain .com biasanya digunakan untuk tujuan komersial atau lebih terlihat profesional.
Kalau kalian pengguna User Generated Content Kompasiana ikutan lomba menulis dengan syarat Blog TLD maka sampai kuda gigit rengginan tidak akan bisa memenangi kompetisi menulis.....Ambyar...
_
Point Kedua, Pilih Lomba Menulis Dengan Syarat Mengirimkan PDF / MS Word Artikel
Daku akui bahwa banyak penulis di UGC Kompasiana yang kemampuan menulisnya bagus. Tapi apa daya ketika ikut kompetisi menulis malah tidak ada namanya dalam daftar pemenang saat diumumkan.
Bagi penulis yang kurang dalam kemampuan design grafis dan membuat video ada baiknya memilih lomba menulis dengan salah-satu syarat mengirimkan PDF / MS Word Artikel.
Buat penulis yang mengandalkan Kompasiana sebagai media menulis, lomba menulis dengan syarat tersebut bisa menjadi pilihan. Amat diyakinkan lomba menulis dengan syarat tersebut mengfokuskan penilaian dari sudut pandang penulisan.
_
Point Ketiga, Perhatikan Nama Dewan Juri
Faktor ketiga ini juga sangat penting bagi Kompasianers yaitu mencari tau siapa dewan jurinya. Ini bukan hal yang sepele karena bagi kalian Kompasianers ini akan bisa membuat Anda sia-sia mengikuti lomba menulis.
Kalian akan amsyong bila memaksakan mengikuti lomba menulis dengan juri demikian. Bisa daku bilang akan menghabiskan energi karena dalam penilaian administratif saja, artikel kalian sudah dipisahkan menunggu penilaian dari artikel lainnya yang menggunakan blog pribadi.
Sebetulnya dunia sudah berubah bahwa content creator bisa menggunakan User Generated Content sebagai media membuat konten. Contoh apakah youtuber memiliki website video sendiri ? mereka mendompleng youtube, Selebgram pun menggunakan Instagram sebagai media meletakkan picture / videonya.
Masih ada pemikiran dari juri lomba konservatif bahwa blogger itu ya harus punya blog. Daku menjadi sedih dengan Kompasiana yang menggunakan tagline "Beyond Blogging", apakah perlu diganti dengan tagline "Beyond Writers".
_
Point Keempat, Pilih Lomba Menulis dengan Judul Kompetisi Menulis / Lomba Menulis
Sekitar tujuh sampai sepuluh lomba menulis / kompetisi menulis / sayembara menulis / lomba blog tersedia setiap bulan. Banyak bukan ! tapi kalian Kompasianers juga harus dengan cermat memilih lomba menulis.
Akan ada peluang memenangi lomba bila Kompasianers memilih lomba menulis dengan judul ; kompetisi menulis / lomba menulis / sayembara menulis dibandingkan dengan lomba blog.
Biasanya dewan juri lomba blog selain menilai tulisan juga akan menilai foto, infografis, video dan Blog dari peserta lomba menulis. Untuk foto, infografis dan video masih bisa kita buat, tetapi kalau penilaiannya blog maka akan membuat Anda pengguna platform Kompasiana hilang kesempatan mendapatkan point tambahan.
Tapi, ini bukan berarti kalian tidak bisa ikut lomba blog karena ada juri lomba blog yang juga Kompasianers, jadi mereka lebih paham situasi tersebut. Andaikata jika Kompasiana Premium bisa menghilangkan iklan ketika dibaca oleh orang lain, ini akan memberi peluang yang lebih besar bagi Kompasianers dapat menang lomba blog.
_
Point Kelima, Ikuti Lomba Yang Diselenggarakan Oleh Institusi Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat
Kompasianers bila ingin ikutan lomba menulis juga harus memperhatikan siapa penyelenggaranya ? karena hal ini akan mempengaruhi penilaian dari juri. Pengalaman daku mengikuti lebih dari seratus kompetisi dari 2015 s/d sekarang membuat daku sadar jangan semua diikuti.
Jangan coba-coba mengikuti lomba yang penyelenggaranya merupakan pesaing UGC Kompasiana, kalian bakal gigit jari walaupun kalian merasa sudah maksimal dalam membuat artikel.
_
Point Keenam, Jangan Ikuti Lomba SEO
Persyaratan lomba menulis ada saja yang menetapkan SEO menjadi salah-satu penilaian. Apa itu SEO ? Search Engine Optimization atau SEO adalah tindakan atau praktik untuk mengoptimalkan website agar bisa muncul di halaman pertama mesin pencari. Optimasi ini memungkinkan search engine atau mesin pencari menilai apakah suatu website layak ditampilkan di posisi teratas hasil pencarian atau tidak.
Peserta lomba blog dengan platform Kompasiana dianggap tidak perlu upaya lebih untuk mensetting tulisan dan blognya menjadi yang teratas di mesin pencari. Kompasiana merupakan UGC yang kuat memperoleh halaman pertama google.
_
Point Ketujuh, Ikuti Kompetisi Menulis yang Diadakan Kompasiana
Nah kalau point ketujuh ini kalian Kompasianers akan memliki peluang menjadi pemenang, asalkan mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan. Kompetitornya ya teman-teman sejawat Kompasianers.
Patut dipahami Kompasiana memiliki sesuatu yang khas dalam penilaian. Sayangnya kita tidak pernah tau siapa jurinya !
_
Winners Not Always The Best , jadi tidak perlu ragu untuk mencoba. Kompasianers pun bisa memenangi lomba menulis diluar penyelenggaraan Kompasiana dan patners, asalkan tau trik-triknya.
Menang kalah itu biasa, karena diluar sana juri lomba berbeda-beda orangnya dan bagaimana mereka menilai pun beragam. Penulis yang sering menang lomba menulis Kompasiana belum tentu bisa sering menang di kompetisi menulis diluar Kompasiana, begitu pun sebaliknya.
Blogger juara pun tidak akan memenangi semua lomba dan biasanya tidak akan mengikuti seluruh lomba menulis yang tersedia....maka cobalah ikutan lomba menulis.
Lomba menulis diluar Kompasiana bisa menjadi tempat belajar bagi Kompasianers untuk menguji tulisan kita apakah sesuai kebutuhan oleh brand komersil atau tidak. Mungkin saja ada brand komersial yang tertarik dengan Anda untuk menjadi content writer.
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H