Kita dapat mengambil pelajaran jika alam tidak seimbang dan lestari akhirnya dapat berdampak pada manusia juga. Sejarah mencatat beberapa pandemi atau wabah penyakit menular berawal dari hewan, contohnya HIV / AIDS, Pes, Flu Burung, Ebola, dll.
Jenis virus penyebab penyakit masih bisa beredar di populasi hewan tertentu. Kita tidak berharap dapat melompat ke manusia dan menjadi wabah. Mari menjaga keseimbangan, keanekaragaman hayati, dan kelestarian alam.Â
Generasi saat ini sebaiknya melakukan edukasi ke generasi mendatang tentang pentingnya pelestarian lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan.
_
2. Perilaku Menghindari Komsumsi Hewani Yang Tidak Biasa
Dunia saat ini telah menghabiskan ratusan triliun rupiah untuk menghadapi pandemi COVID-19. Baik dari biaya perawatan & pengobatan, pemakaman, epidomologi, promosi kesehatan, vaksinasi dan penyediaan sarana prasarana.
Manusia sudah seharusnya mulai merubah pola perilaku dalam berkehidupannya. Manusia masih rentan terserang oleh virus-virus mematikan lainnya yang masih banyak ragam jenisnya yang masih tersebar di alam liar saat ini.Â
Kekhawatiran ini disampaikan dalam Laporan Panel Ilmiah untuk Keanekaragaman Hayati PBB (IPBES) yang di rilis pada tanggal 29 Oktober 2020. Tentunya manusia wajib sadar bahwa dirinya berisiko akan mengalami pandemi berikutnya, entah kapan.
"Virus corona adalah contoh lain dari patogen yang berasal dari hewan, dan bisa menular ke manusia. Sebagian besar virus tersebut menginfeksi hewan, tapi beberapa virus lain ditransmisikan pada manusia. Hal ini menyebabkan wabah penyakit seperti SARS atau MERS," tutur Matthew  Burton (Direktur Lingkungan Hidup USAID Indonesia) dalam diskusi online yang dilakukan USAID dan KLHK bertajuk "Covid-19 and Our Relationship with Wildlife", Kompas.com-Rabu (22/4/2020).Â