Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pulauku Nol Sampah "Pulau Pramuka", Inspirasi Pengelolaan Sampah

22 Desember 2020   20:54 Diperbarui: 23 Desember 2020   18:00 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Lupus (kiri), eco rangers yang terlibat dalam memihara lingkungan pantai dan laut bersih dari sampah I Sumber Foto : Youtube Satu Indonesia

Anak-anak dan pemuda Pulau Pramuka yang berjumlah 60 orang diajak oleh Mahariah mensukseskan gerakan ini. Dirinya membuat kegiatan setiap hari minggu dimana anak-anak diajak untuk membersihkan pantai, memilah-milah sampah, lalu hasilnya dikirimkan ke rumah daur ulang.

Ada momen dimana Mahariah dan komunitasnya sedang angkut-angkut sampah dari laut, ternyata seorang wanita warga Pulau Pramuka buang sampah sembarangan ke laut.

Sejak itu Mahariah berfikir bahwa  tumpukan sampah akan selalu ada, karena masalahnya juga berasal dari orang pulau nya sendiri.

Lalu dirinya berniat untuk membuat gerakan membersihkan sampah dari laut dan bagaimana pulau bersih dari sampah dan daur ulang sampah mempunyai nilai ekonomi, sehingga warga berfikir panjang bila ingin membuang sampah ke laut. Kali ini yang disasar ialah para ibu-ibu Pulau Pramuka.

Akhirnya lahirlah gerakan 'Pulauku Nol Sampah' di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Rumah Hijau merupakan bagian dari gerakan Pulauku Nol Sampah.

Dahulu sebelum gerakan ini ada, banyak warga yang berfikir sampah yang mereka buang akan dikirim ke negara antah berantah. Tapi, ternyata sampah yang mereka buang ke laut kembali ke Pulau Pramuka.

Jika hasil dari sebagian ibu rumah tangga yang berkumpul hanya menghabiskan waktu dengan sia-sia. Beda dengan ibu-ibu yang terlibat dalam gerakan Rumah Hijau dapat menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat.

Deskripsi Gerakan Pulauku Nol Sampah, memilah plastik yang natinya diolah agar dapat memiliki nilai ekonomis I Sumber Foto : Youtube CNBC
Deskripsi Gerakan Pulauku Nol Sampah, memilah plastik yang natinya diolah agar dapat memiliki nilai ekonomis I Sumber Foto : Youtube CNBC
Walaupun tak banyak hasil transaksi bank sampah di Pulau Pramuka, tetapi dapat memberikan sedikit pemasukan bagi ibu-ibu pulau wisata ini. Artinya waktu mereka tidak terbuang sia-sia dan secara tidak langsung mereka terlibat menjaga kebersihan lingkungan dengan mendaur ulang sampah non organik.

Ada Pekerjaan Rumah bagi Mahariah, wisatawan yang datang masih banyak yang berfikir bahwa ke Kepulauan Seribu tidak menyediakan apa-apa termasuk makanan. Sehingga mereka datang ke Kepulau Seribu membawa makanan yang berbungkus plastik, tentunya ini akan menambah jumlah sampah plastik di Pulau Pramuka.

TPS di Pulau Pramuka belum ada sistem pengelolaannya baik dari alat dan prosedur. Mahariah dan komunitasnya bermimpi memiliki alat pengolahan sampah supaya bisa dikelola di Pulau Pramuka, misal ; mesin pencecah, dan komposter.

Eco Ranger, Komunitas Pencari Sampah di Lautan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun