Kebahagiaan merupakan sebuah rasa yang dicari oleh setiap orang dalam perjalanan hidupnya. Kebahagiaan dapat ditunjukkan dan dapat pula hanya dirasakan serta dinikmati untuk diri sendiri. Wujud dari menunjukkan kebahagiaan dapat berupa tertawa, tersenyum, menangis haru, sujud syukur, ucapan terima kasih dan lain-lain.
Saya teringat saat merintis dan menjalankan usaha online di tahun 2010 sampai dengan pertengahan 2016. Saat itu saya menjual berbagai macam sepatu sneakers, jaket outdoor dan kacamata. Momen ketika menjadi seller online merupakan waktu dimana acapkali bisa berbagi dan menerima kebahagiaan.
Pada saat masih aktif berdagang ketika berkomunikasi dengan customer via sms / BBM (saat it WA belum terkenal) ada saja yang berpesan 'gan bungkusnya yang rapih yaks ! karena barang ini sebagai kado ulang tahun istri. Saya sedang dinas keluar kota'.Â
Ada pula yang membeli barang dagangan saya untuk kado pernikahan orang tuanya. Ketika saya mendapatkan pesan seperti itu, segera saya membungkus dengan rapih, karena saya merasa ada sisi dimana customer ingin memberi rasa bahagia untuk yang tercinta.
Pada saat saya menerima pesan elektronik yang menyampaikan bahwa barang telah diterima dan di akhir pesan mengucapkan terima kasih, itu membuat saya merasa senang. Saya bahagia karena telah mengantarkan kebahagiaan bagi customer dan rasa itu yang dirasakan customer juga.
Saya pun merasakan bahagia ketika berposisi sebagai customer saat menerima pesanan barang / kiriman barang tanpa cacat / rusak dan juga sewaktu menerima kiriman donasi koin bagi Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta yang diantarkan oleh kurir layanan jasa pengiriman barang/paket.Â
Baca juga : Kompasianival Memiliki Andil 8 Tahun Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta
Menjaga Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta selama 8 tahun (2012 s/d 2020) merupakan cara saya berbagi kebahagiaan dengan menyantuni adik-adik asuh agar dapat menempuh pendidikan secara layak. Memberi tidak harus dengan uang yang bernilai besar dapat pula dengan sekeping koin. Bila banyak orang mengumpulkan koin maka banyak pula nilainya dan akan menimbulkan dampak.
Gerakan ini memberi rasa bahagia bagi adik asuh dan orang tua nya. Selain itu dapat berbagi perasaan bahagia dengan sesama coiners (pendonatur coin) karena bersama-sama dapat membantu masa depan adik asuh.
Tentunya rasa bahagia tersebut ada peran dari kurir layanan jasa pengiriman barang yang menjadi langganan yakni kurir JNE. Pernahkah kita tau perasaan para kurir ketika mengantarkan barang dan diterima kita secara langsung ? saya melihat rasa itu terpancar dari para kurir.Â
Lihat saja bagaimana mereka (kurir) meminta tanda tangan kita sambil memberikan paket kiriman dengan tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Pernahkah kita mendengarnya langsung rasa bahagia dari mereka ? mungkin saja kita merasakannya tapi tidak mendengar langsung dari mulut mereka. Saya pun ingin tau apa yang mereka rasakan.Â
Apakah rasa itu sama dengan yang saya rasakan dulu saaat saya masih aktif sebagai seller online yang sering kali menggunakan jasa pengiriman JNE cabang Arteri Pondok-Indah ?
Untuk itu pun saya mencari tau di channel youtube JNE di sini ( 1 ) (2). Dari dua video tersebut saya melihat dan merasakan rasa itu dari ucapan mereka.Â
Ada 4 kurir JNE yang diwawancarai oleh JNE tentang bagaimana perasaan dan pengalaman mereka hidup di jalan sebagai seorang kurir, serta bagaimana mereka menghadapi situasi dimasa pandemi Covid-19.
Sosok pertama yang saya tonton dari video yang berjudul "JNE 28 tahun Mengantarkan Kebahagian" ialah seorang kurir bernama Anggi Mark Jecksen. Dirinya telah menjalani karir sebagai seorang Kurir JNE sejak januari 2015. Sudah sekitar 5 tahun diri nya mengantarkan dan berbagi kebahagiaan kepada customer.
Dalam menjalani pekerjaannya, Anggi dalam satu hari dapat menempuh jarak 100 kilometer untuk mengantarkan kiriman paket/barang/surat ke 35 alamat di seluruh penjuru Kulon Progo, Yogyakarta.
Ketika mengantarkan paket ke customer, acap kali Anggi diminta beristirahat untuk menghilangkan dahaga. Customer rela membuatkan minum untuk dirinya. Sambil menghilangkan dahaga, dia pun berbincang dengan customer penerima paket. Dari pernyataannya ia terlihat bahagia atas perlakuan customer penerima paket yang mau berbagi.
Baginya jalan jauh dan rusak bukan halangan, dalam hati nya akan merasa lega bila barang sudah diterima customer penerima barang / paket. Menurutnya menjadi seorang kurir harus bisa menjaga semuanya, menjaga barang bawaan, menjaga sopan santun, menjaga nama baik perusahaan karena itu merupakan amanah.
Pada video kedua yang saya tonton dengan judul "Perjuangan Ksatria JNE di masa Pandemi Covid 19", saya melihat dan merasakan sesuatu yang tidak jauh berbeda. Para kurir terlihat bahagia menjalankan tugasnya. Terdapat tiga orang kurir JNE regional Jabodetabek yang di wawancarai yaitu ; Alfial Adha, Rozak dan Ridwan Zaelani.Â
Sosok kedua bernama Alfial Adha seorang kurir JNE regional Jabodetabek yang telah berkarir selama sepuluh tahun. Alfial bercerita pengalamannya menjadi kurir dimana pernah mendapatkan situasi mengantarkan paket pukul 8 malam dan gerimis, ternyata lokasi penerima paket disamping kuburan. Namun, ia tidak takut tetap menjalankan kewajiban mengantarkan paket sampai diterima oleh customer penerima paket.
Bahkan Alfial harus menerima kondisi pandemi Covid-19 dimana diberlakukan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Alfial pun merasakan bagaimana beberapa jalan yang ditutup. Dia pun menerima situasi tersebut dan memahami aturan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.Â
Alfial begitu bahagia berkerja sebagai kurir karena bisa mengenal banyak orang. Dia mengganggap customer sudah bagaikan keluarga. Dirinya tidak merasa menjadi orang asing, karena hal tersebut dirinya dapat mengenal banyak orang dan itu membahagiakan dirinya.
Sosok ketiga bernama Rozak seorang kurir JNE regional Jabodetabek. Rozak memiliki kisah dimana dirinya pada saat mengantarkan paket ke gedung-gedung perkantoran harus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Oleh pihak keamanan dirinya dan barang bawaan harus diperiksa terlebih dahulu.Â
Kemudian dirinya harus di cek suhu, wajib cuci tangan menggunakan hand sanitizer dan menggunakan masker. Setelahnya baru dirinya bisa mengantarkan paket langsung ke ke customer dengan mematuhi protokol jaga jarak.Â
Banyak pengalaman yang pernah dia dapatkan, baik itu mengantarkan paket ke kalangan bawah maupun kalangan atas. Bahkan dirinya pernah mengantarkan paket ke Istana Negara dan dapat bertemu langsung dengan Presiden RI. Dia merasa bangga dan bahagia karena dapat melihat Presiden RI secara langsung tidak hanya via konfrensi pers di televisi.
Sosok keempat bernama Ridwan Zaelani seorang kurir JNE regional Jabodetabek. Ridwan pernah mengantarkan paket di awal pandemi Covid-19 dan ternyata semua keluarga penerima paket positif Covid-19. Dirinya tegang, tapi dia memiliki keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan karena niat baik dia pun tetap menjalankan kewajiban.
Ridwan saat mengantarkan paket bersikap hati-hati dengan perasaan customer di masa Pandemi Covid-19. Hal tersebut ia lakukan karena tidak pernah tau apakah customer takut dengan dirinya atau tidak ?. Ketika menyerahkan paket pun dia harus menjaga jarak dengan customer penerima paket
Pada saat menjalankan tugas dirinya menggunakan slogan JNE 'Connecting Happiness', dimana dirinya sebagai kurir tidak hanya mengantarkan paket tapi juga mengantarkan kebahagian. Pada saat bertugas sebagai kurir dimana dapat menyerahkan langsung ke customer penerima paket pastinya ada rasa bahagia dari customer, dan Ridwan pun ikut senang karena telah berbagi kebahagiaan.
---
Kebahagian itu sebuah rasa atau suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan rasa senang, cinta, puas, bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Kuasa, atau kegembiraan yang didapatkan.
Dalam proses jual beli barang, kebahagiaan tidak hanya dirasakan oleh customer ketika dirinya menerima barang, tetapi juga seller yang menjual barang dan kurir layanan pengiriman barang yang mengantarkan paket ke tangan customer.
Dari kisah diatas saya mendapatkan pembelajaran bahwa berbagi dan mengantarkan kebahagiaan bisa dilakukan oleh setiap orang. Kita bisa berbagi kebahagiaan dengan cara yang sederhana, semisal mengucapkan terima kasih.
Yuks Berbagi Kebahagiaan
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H