Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keuangan Digital "M2UinAja" Turut Membantu Menyelamatkan Ekonomi Bangsa di Masa Pandemi Covid-19, Kok Bisa?

3 November 2020   10:00 Diperbarui: 3 November 2020   10:10 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengutip data Bank Indonesia, instrumen e-money ternyata telah mencapai 412 juta pada April 2020. Sedangkan menurut data Asia Pacific E-commerce and Payment Guide 2020, transaksi yang menggunakan ATM dan kartu debit turun menjadi sekitar 450 juta per April dibandingkan 550 juta pada Maret 2020.

Deskripsi : Michel Hamilton, Chief Strategy, Transformation & Digital Officer, Maybank Indonesia menjelaskan bagaimana pentingnya keuangan digital I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Michel Hamilton, Chief Strategy, Transformation & Digital Officer, Maybank Indonesia menjelaskan bagaimana pentingnya keuangan digital I Sumber Foto : dokpri
Data tersebut sesuai dengan penjelasan Michel Hamilton, Chief Strategy, Transformation & Digital Officer, Maybank Indonesia dalam kegiatan webinar Kopiwriting Maybank bersama Kompasiana, rabu, 21 oktober 2020 bertemakan "Indonesia di Era Ekonomi dan keuangan Digital".

 "Indonesia merupakan Negara urutan ke 2 dalam hal kemudahan mengadopsi budaya digital dan masyarakat begitu terbuka. Untuk itu Maybank berupaya memeberikan pelayanan yang lebih simpel dengan menghadirkan M2U dalam service keuangan", ungkap Michel.

Saya melihat dan merasakan bagaimana pandemi ini mempercepat revolusi perilaku di mana terjadi perubahan pola hidup di masyarakat, terutama dalam penggunaaan teknologi informasi dan perangkat gawai serta transaksi elektronik.

Perubahan perilaku dalam bertransaksi ini menyebabkan berbagai macam sektor kegiatan, usaha dan pelayanan menjadi lebih praktis dan mudah. Terjadinya transaksi secara non tunai sudah tidak dapat dihindarkan lagi dan semua orang harus sudah mulai beradaptasi.

Deskripsi : Lucy Wiryono Co-Founder & Owner Holycow Group mengkisahkan bahwa dirinya harus beradaptasi dengan keuangan digital I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Lucy Wiryono Co-Founder & Owner Holycow Group mengkisahkan bahwa dirinya harus beradaptasi dengan keuangan digital I Sumber Foto : dokpri
Lucy Wiryono, Owner Holycow Group mengisahkan dalam webinar kali ini bagaimana dirinya dalam menjalankan usahanya harus beradaptasi dengan perubahan.

Untuk itu dirinya menyiapkan QR Code bagi pelanggan untuk melihat menu dan proses pembayaran. Bahkan ia harus menjual daging steak beku di e-commerce.

Untuk menggalakkan transaksi non tunai di Indonesia, Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan program Layanan Keuangan Digital (LKD).

Manfaat LKD ini bila saya lihat amat sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk dapat melakukan belanja atau transaksi secara daring dengan mudah, begitu pula dengan membeli voucher pulsa, e-money transportasi online, token listrik dan lain-lain.

Berbagai keuntungan bila kita menggunakan LKD untuk melakukan transfer uang dapat lebih cepat dan praktis dan tidak perlu datang ke kantor fisik untuk melakukan transaksi.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun