Semenjak pandemi Covid-19 berlangsung di awal tahun 2020, membuat berbagai segi kehidupan berubah layaknya sebuah revolusi industri dadakan di seluruh dunia.
Semenjak itu semua orang dipaksa belajar menggunakan fasilitas digital yang terhubung dengan internet. Belajar daring, kerja daring, pertemanan daring, kemesraan daring, belanja daring, dan transaksi perbankan pun daring.
Perubahan itu pun yang saya rasakan, berujung mulai memperbanyak pengalaman dan sensasi transaksi perbankan daring dan pembayaran digital dalam keseharian. Salah-satunya pengalaman dalam menggunakan aplikasi mobile M2U.
Dilansir dari katadata (DI SINI), Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK menyebutkan, transaksi menggunakan layanan mobile banking mencapai 2,4 miliar per hari sejak 2019. Jumlahnya makin meningkat saat pandemi coronavirus berlangsung.
Yang tidak disangka-sangka oleh saya sebagai individu yang rutin bertransaksi menggunakan transaksi daring, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi digital meningkat 37,8% dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19.
Ternyata peningkatan itu searah dengan inklusi keuangan yang mencapai 76,19%. Yang tidak disangka sebanyak 97% transaksi perbankan dilakukan di luar kantor....wah..wah...pada asik transaksi daring di rumah donk.
Bila melihat data-data tersebut, ternyata penggunaan financial technology meningkat pada masa pandemi Coronavirus.
Jadi tentunya akan sangat membantu dan menjadi solusi keuangan digital yang bisa mendorong pemulihan ekonomi Indonesia serta akan dapat mencegah terjadinya resesi ekonomi karena efek pandemi Covid-19.
Pada masa-masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) perbankan yang mengembangkan financial technology seperti Maybank dengan aplikasi mobile M2U akan sangat membantu nasabah.
Financial technology membantu tidak hanya perseorangan juga para pebisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Financial technology dan kehadiran fintech payment amat mendukung transaksi pembayaran.
Mengutip data Bank Indonesia, instrumen e-money ternyata telah mencapai 412 juta pada April 2020. Sedangkan menurut data Asia Pacific E-commerce and Payment Guide 2020, transaksi yang menggunakan ATM dan kartu debit turun menjadi sekitar 450 juta per April dibandingkan 550 juta pada Maret 2020.
 "Indonesia merupakan Negara urutan ke 2 dalam hal kemudahan mengadopsi budaya digital dan masyarakat begitu terbuka. Untuk itu Maybank berupaya memeberikan pelayanan yang lebih simpel dengan menghadirkan M2U dalam service keuangan", ungkap Michel.
Saya melihat dan merasakan bagaimana pandemi ini mempercepat revolusi perilaku di mana terjadi perubahan pola hidup di masyarakat, terutama dalam penggunaaan teknologi informasi dan perangkat gawai serta transaksi elektronik.
Perubahan perilaku dalam bertransaksi ini menyebabkan berbagai macam sektor kegiatan, usaha dan pelayanan menjadi lebih praktis dan mudah. Terjadinya transaksi secara non tunai sudah tidak dapat dihindarkan lagi dan semua orang harus sudah mulai beradaptasi.
Untuk itu dirinya menyiapkan QR Code bagi pelanggan untuk melihat menu dan proses pembayaran. Bahkan ia harus menjual daging steak beku di e-commerce.
Untuk menggalakkan transaksi non tunai di Indonesia, Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan program Layanan Keuangan Digital (LKD).
Manfaat LKD ini bila saya lihat amat sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk dapat melakukan belanja atau transaksi secara daring dengan mudah, begitu pula dengan membeli voucher pulsa, e-money transportasi online, token listrik dan lain-lain.
Berbagai keuntungan bila kita menggunakan LKD untuk melakukan transfer uang dapat lebih cepat dan praktis dan tidak perlu datang ke kantor fisik untuk melakukan transaksi.
Untuk beberapa bank di Indonesia, sudah ada yang telah menggunakan produk LKD, salah-satunya Maybank dengan aplikasi M2U. Aplikasi ini dapat digunakan dalam transaksi perbankan termasuk transaksi belanja dengan virtual account di e-commerce.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan volume transaksi belanja di e-commerce sebanyak 383,5 juta kali pada kuartal II 2020. Jumlah itu naik 39,05% dibanding dengan kuartal I 2020 yang sebesar 275,8 juta kali.
Apabila kita melihat data, hal ini mungkin disebabkan adanya penambahan customer belanja offline yang beralih ke e-commerce. Ini membuktikan kejadian pandemi, tidak menurunkan daya beli masyarakat yang familier dengan teknologi digital.
Tak heran bila kini budaya transaksi konvensional yang bergeser menjadi budaya transaksi digital turut dibantu dengan kondisi new normal dan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 physical distancing.
Uang elektronik dan transaksi digital yang diakomodir aplikasi mobile banking salah-satunya M2U, merupakan buah manis yang dapat dinikmati setiap orang.
Ditto Prabowo, Head Digital Banking Product & Strategy Maybank yang turut hadir di webinar membuka wawasan bahwa digital banking sudah tidak bisa dipisahkan lagi apalagi e-payment.
Aplikasi M2U dapat memberikan kemudahan dalam pembayaran dan transfer. Transaksi melalui QR Code dalam kehidupan sehari-hari sudah sesuatu yang lumrah dan aplikasi M2U menyediakan fiturnya.
Tambahnya, aplikasi M2U memiliki fitur unggulan selain pembayaran, pembelian, transfer, dimana fitur ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yaitu manajemen keuangan dana darurat, rencana keuangan, mempersiapkan dana pensiun, dana pendidikan, dan asuransi.
Bila saya lihat fitur-fitur yang disediakan aplikasi M2U akan juga berdampak bagi kepentingan negara, karena keuangan digital dapat mempercepat arus perputaran uang, dan mendorong transmisi kebijakan ekonomi agar negara dapat selamat dari kemungkinan risiko resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan pengalaman saya aplikasi mobile banking ini digunakan sangat mudah dan praktis. Segala umur dapat mengoperasikan aplikasi mobile banking M2U dengan mudah.
Mau tau bagaimana cara mendaftar dan menggunakan aplikasi mobile banking M2U? Baca artikel saya selanjutnya (DI SINI)
---
Salam hangat blogger udik dari Cikeas-Andri Mastiyanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H