Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tantangan Menjadi Content Creator di Rumah Sakit Pemerintah

13 Mei 2020   07:34 Diperbarui: 13 Mei 2020   08:11 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Content Creator di RS Pemerintah harus kreatif I Sumber Foto : Mohamed Hassan

Pada awalnya daku mendapatkan cerita bahwa untuk mendapatkan ACC konten yang dibuat memerlukan persetujuan dari berbagai pejabat di RSKO Jakarta. Dari kepala unit, kepala subbag TU dan kepegawaian, Kabag Umum & Kabag Medik, Direktur Administrasi Umum dan Keuangan, Direktur Utama dan terakhir Komite Etik dan Profesi.

Birokrasi panjang untuk konten bisa 2 s/d 3 minggu di ACC oleh semua pejabat. 

Pada sebuah moment terpisah daku pun berbicara / lobby dengan Direktur Utama RSKO Jakarta dan Direktur Administrasi Umum dan Keuangan bahwa bila konten perlu persetujuan melalui berbagai pejabat akan sangat tidak efektif. 

Daku pun memberikan penjelasan bahwa sebuah berita / konten menyangkut trending tertentu tidak bisa ditunda melewati hari yang sama. Ini akan menyebabkan terhambatnya pengiriman berita yankes, konten tersebut akan basi dan tidak dimakan informasinya oleh masyarakat.

Dirut dan Dirum saat itu memberikan arahan untuk sosmed diserahkan kepada daku untuk mengelolanya. Apabila ada konten yang sensitif dipersilahkan untuk menghubungi beliau untuk persetujuannya via Whats Apps. Pendapat Kepala Instalasi Humas dan PKRS pun sama.

Untuk membongkar budaya birokrasi yang panjang di institusi / rumah sakit pemerintah penting bagi sebagai content creator melakukan komunikasi dengan pemberian penjelasan yang masuk akal agar dapat diterima oleh pimpinan.

_

2. Keterbatasan Sarana dan Prasarana

Pada awal berdirinya unit humas RSKO Jakarta (februari 2019), kami tidak memiliki ruangan sendiri masih bergabung dengan ruangan komite etik dan profesi. Setelah menjadi Instalasi Humas dan PKRS (triwulan ke 4 2019), kami pun mendapatkan ruangan sendiri itu butuh waktu lebih dari setwngah tahun.

Keterbatasan sarana dan prasarana akan ditemui oleh content creator yang pertama kali bertugas. Sekitar 6 bulan, daku harus menggunakan alat kerja milik pribadi baik laptop maupun smartphone. Sepertinya di Instutusi Pemerintah untuk mendapatkan alat kerja sebagai content creator harus membuktikan diri kinerja kita.

Daku pun sekitar pertengahan tahun 2019 baru mendapatkan laptop dan smartphone. Pada saat itu, daku memberanikan diri menyampaikan ke Dirum tentang kendala yang daku hadapi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun