Kesiapan teknologi industri Pertahanan Indonesia terlihat sudah sangat siap. Kolaborasi antara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan PT Nusanatara Turbin & Propulsi sudah dapat menghasilkan produk yang dipercaya konsumen. Bagaimana PTDI sudah mampu membuat pesawat turboprof seperti CN 235 Maritime Patrol (MPA), CN-235 Gunship, NC 212 dan beberapa helikopter versi militer dengan lisensi.
Ditambah pengalaman PT Nusanatara Turbin & Propulsi sebagai pusat unggulan di dalam bidang rekayasa, perawatan, perbaikan dan overhaul sistem turbin gas dan rotating equipment terkemuka di Asia Tenggara, serta telah mengantongi beragam manufacture license, baik dari Rolls Royce maupun General Electric, mustahil rasanya pesawat ground attack bermesin turboprop tidak dapat dikembangkan 100% di Indonesia.Â
Bila menilik dari alutsista yang laku dijual oleh Indonesia ke negara lain lebih pada alutsista milter kelas ringan-menengah belum masuk ranah kelas berat seperti jet tempur generasi 4.5, Main Battle Tank, Rudal Jelajah, Sistem Pertahanan Udara dengan rudal, kapal perang distroyer, kapal induk, dll.Â
Indonesia tidak seperti Iran, Suriah, Israel, Korea Utara yang memiliki ancaman diserang negara lain. Negara kita memiliki ancaman yang memang membutuhkan pesawat tempur ringan untuk operasi perbatasan, mengatasi penyelundupan, terorisme dan separatis / anti gerilya.
--
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email : mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H