Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

3 Alasan Kenapa Pesawat Serang Ringan Perlu Diproduksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI)

15 April 2020   22:04 Diperbarui: 15 April 2020   22:51 2595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : OV 10 Bronco milik militer Jerman I Sumber Foto : Wikipedia

OV-10 Bronco dengan julukan si kampret oleh TNI AU merupakan pesawat serang ringan yang legendaris. OV-10 Bronco adalah sebuah pesawat serang ringan berbaling-baling bermesin turboprop ganda sayap tinggi (high wing) buatan North American Rockwell sebagai pesawat serang ringan dan pesawat angkut ringan. 

Pesawat bermesin turboprop ini dikembangkan pada tahun 1960-an sebagai pesawat khusus untuk pertempuran COIN (COunter-INsurgency) atau anti-gerilya. OV-10 Bronco mampu terbang pada kecepatan sekitar 560 km/jam, memuat bahan peledak eksternal seberat 3 ton, dan mampu terbang tanpa henti selama 3 jam atau lebih. 

Deskripsi : OV 10 Bronco milik militer Jerman I Sumber Foto : Wikipedia
Deskripsi : OV 10 Bronco milik militer Jerman I Sumber Foto : Wikipedia
Si Kampret digunakan oleh Indonesia (pensiun), Amerika Serikat (pensiun), Jerman (pensiun), Thailand (pensiun), Filipina, Kolombia (pensiun), Maroko (Pensiun), dan Venezuela (pensiun).

Pesawat serang ringan ini begitu diminati oleh negara berkembang karena kemampuannya dalam mengemban berbagai misi, memuat berbagai macam senjata dan kargo, area pandang pilot yang luas, kemampuan terbang dan mendarat di landasan yang pendek, biaya operasi yang murah dan kemudahan dalam perawatan. Dalam banyak kejadian, pesawat ini mampu terbang baik hanya dengan menggunakan satu mesin. 

Saat ini pengganti peran Si Kampret dimana TNI AU memilih pesawat Super Tucano buatan Embraer Brazil. Pesawat ini telah dioperasikan oleh beberapa negara di Amerika Latin, a.l. Brasil, Colombia, Guatemala dan Republik Dominika. Selain negara-negara tersebut, sebuah pesawat ini juga digunakan oleh perusahaan militer swasta dari Amerika Serikat, Blackwater.

Deskripsi : Pesawat serang ringan Super Tucano I Sumber Foto : militermiliter.com
Deskripsi : Pesawat serang ringan Super Tucano I Sumber Foto : militermiliter.com
Sebagaimana halnya OV-10 Bronco, Super Tucano juga didesain untuk serangan udara ringan, anti-gerilya, pesawat latih dan patroli perbatasan dengan sistem senjata dan avionik yang lebih canggih. 

Bila menilik pengganti OV-Branco pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era yakni Convair Model 48 Charger, FMA IA 58 Pucar, OV-1 Mohawk, Soko J-20 Kraguj, Embraer EMB 314 Super Tucano dan Mwari (Bronco II). Tapi sepertinya baru Super Tocano yang berjaya merebut pasar pesawat serang ringan kelas OV-10 Bronco. 

Dikutip dari situs MaxDefense Philippines, Filipina akan mengadakan keenam Super Tucano buatan Brasil menggantikan OV-10 Bronco. Hal ini sekaligus menjadikan PAF sebagai negara ke-16 yang mengoperasikan Super Tucano dan negara ke-2 di kawasan ASEAN setelah Indonesia.

..

2. Ancaman Negara-Negara ASEAN, Afrika dan Berkembang Lebih Membutuhkan Pesawat Serang Ringan

Pada pertemuan Bali Concord II di Denpasar tahun 2003, kajian terhadap ancaman yang harus dihadapi negara-negara ASEAN di tahun 2020 mengemukakan bahwa ancaman keamanan yang akan dihadapi oleh ASEAN di tahun 2020 diantaranya; 1) The revival of religious extremism; 2) Ethno--religious conflicts and separatism; 3) Regional terrorism; dan 4) Problem trans-nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun