Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Penyebab Ante Rabic Haus Gol di Pertengahan Musim bersama AC Milan

1 Maret 2020   11:41 Diperbarui: 1 Maret 2020   13:25 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Ante Rabic di Pertengahan Musim 2019/2020 mulai menunjukkan tajinya I Sumber Foto : Kaltim.tribunnews.com diolah pribadi

Performa Rebic sejak tahun baru 2020 menjadi titik balik bagi karirnya bersama Milan. Sebab, pada enam bulan awal, performa penyerang kiri 26 tahun itu biasa-biasa saja, bahkan cenderung labil. 

Bayangkan, tujuh pertandingan tanpa gol. Yang membuat ironisnya, dirinya hanya diberi kesempatan satu laga yang berstatus starter. Bandingkan dengan sepuluh laga pada 2020 yang tujuh di antaranya menghuni starting line up.

Menanjaknya performa Rebic membuat manajemen Rossoneri ingin mempermanenkan statusnya musim depan. Padahal, status pinjaman Rebic dari Eintracht Frankfurt berlaku selama dua musim. Dirinya menjadi pemain tukar guling dengan striker Portugal yang gagal bersinar Andre Silva pada bursa transfer 2019/2020.

Tahun 2020 benar-benar jadi resolusi bagi penyerang AC Milan Ante Rebic. Bagaimana tidak. Pemain asal Kroasia itu total mencetak tujuh gol dalam 10 laga di semua ajang sejak pergantian tahun. Terbaru, pemain yang dipinjam dari Eintracht Frankurt tersebut kembali jadi pahlawan ketika Milan ditahan imbang 1-1 atas Fiorentina pada giornata ke-25 Serie A. 

Gol itu membuatnya melewati torehan gol bek kiri Theo Hernandez sebagai pencetak gol terbanyak Milan musim ini. Hebatnya, tujuh gol yang dilesakkan Rebic berasal dari tiga posisi yang berbeda. Yakni, satu gol sebagai gelandang kiri, wide attacker kiri (5 gol), dan second striker (1 gol). Selama dia mencetak gol, Milan hanya sekali kalah pada Derby della Madonnina pada Senin (10/2).

AC Milan akan mengalami situasi yang berbelit , Direktur Olahraga Eintracht Frankfurt Bruno Huebner mengatakan bahwa deal Rebic adalah dry loan alias tanpa klausul opsi atau obligasi pembelian di masa depan. 

Bisa jadi 2 tahun kedepan Milan belum tentu memilikinya, dalam klausal peminjamannya adalah tukar guling dengan striker Milan Andre Silva yang dipinjamkan ke Eintracht selama dua musim. Meski begitu, Milan masih ada kans mempermanenkan Rebic. Berdasar Transfermarkt, market value-nya EUR 30 juta (Rp 443,2 miliar).

_

1. Cabutnya Paitek Gabung Hertha Berlin

Piatek cabut dari AC Milan memilih Liga Jerman sebagai destinasi petualangan berikutnya. Eks Striker AC Milan Piatek resmi diboyong Hertha dengan nilai transfer sebesar 27 juta euro atau sekira Rp407 miliar.

Deskripsi : Transfer Piatek dari AC Milan ke Herta BSC I Sumber Foto : indosport
Deskripsi : Transfer Piatek dari AC Milan ke Herta BSC I Sumber Foto : indosport
Pengumuman transfer Piatek sendiri diumumkan langsung oleh pihak Hertha melalui akun Twitter resmi mereka beberapa waktu lalu. Bersama Hertha, penyerang berpaspor Polandia tersebut diikat kontrak hingga 2025.

Dengan transfer Piatek ini membuat kesempatan Ante Rabic bermain menjadi lebih besar. Pada Januari 2020, Piatek dicoba ditandem dengan Zlatan Ibrahomovic tetapi tetap gagal menunjukkan kemampuannya mencetak gol. Hadirnya Rabic dari bangku cadangan acapkali memecah kebuntuan.

Potensi Rabic terlihat ketika Milan menjamu Udinese dalam lanjutan Liga Italia yang digelar di San Siro, Minggu (19/1/2020). Rebic masuk menggantikan Giacomo Bonaventura di babak kedua saat Milan tertinggal 0-1 dari gol cepat Jens Larsen di menit keenam.

Pada proses pertandingan Milan vs Udinese, Rebic mencetak dua gol yang salah satunya terlahir di akhir injury time untuk memenangkan Rossoneri. Hasil ini menandai kemenangan beruntun ketiga Milan di kompetisi domestik, atau yang kedua berturut-turut di liga. 

_

2. Mandulnya Rafael Leao 

Bisa dibilang Rabic bukan pilihan utama awal musim, sebelum masuk awal tahun2020. Pelatih Milan dari Marco Giampaolo ke Stefano Pioli , masih mempercayai wonderkid dari Portugal Rafael Leao menjadi tandem Paitek atau Zlatan Ibrihimovic. Apa daya kepercayaan yang diberikan tidak memberikan dampak bagi perjalan tim di klasemen seri A.

Deskripsi : Rafael Leao belum mampu menunjukkan dirinya sebagai tim player di AC Milan I Sumber Foto : transfermarkt
Deskripsi : Rafael Leao belum mampu menunjukkan dirinya sebagai tim player di AC Milan I Sumber Foto : transfermarkt
Leao sama seperti wonderkid AC Milan lainya yang gagal bersinar dan kemudian hengkang yakni Hachim Mastour dan Mbaye Niang. Pemain lincah ini terlalu sibuk menujukkan kecepatan dan skill nya tapi melupakan sepakbola merupakan olahraga yang mengedapankan tim work. Messi dan Cristiano Ronaldo bukti nyata mereka berkarir panjang karena dapat bermain sebagai tim walaupun memiliki skill yang mempuni.

Rafael Leao hanya mampu mencetak 2 gol dan 1 assist dari 21 pertandingan dari berbagai ajang. Kesempatan yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi. Bahkan raihan gol Rafael lao tidak lebih baik dari bek kiri Theo Hernandez dengan 5 gol dan 2 assist dari 21 pertandingan. 

Rabic datang dari bangku cadangan tidak hanya sebagai pengganti pemain, ternyata mampu mencetak gol secara rutin sejak awal tahun 2020. 7 Gol / 10 pertandingan dicatatkan Rabic dan hampir setiap pertandingan dirinya mencetak gol di bulan Januari dan februari 2020.

_

3. Ibrahimovic Hadir Menjadi Tandem Terbaik

Kehadiran Ibrahimovic ternyata mampu membuat perubahan nyata bagi permainan AC Milan. Tidak bisa disangkal dengan kehadiran Ibrahimovic membuat Milan lebih bertaring. Klub sekelas Juventus sudah mampu ditahan imbang, itu pun bila tidak ada gol kontroversial Ronaldo dari titik pinalti, Milan bisa menjadi pemenang.

Pada awal isu transfer Zlatan Ibrahimovic di bulan desember 2019 berdampak  akan ada pemain depan yang ditumbalkan. Pemain yang diisukan akan dikeluarkan ialah Rabic. Namun jalan pertandingan dan torehan gol Rabic membuat Piatek yang dikorbankan karena hanya mampu membuat 4 gol / 18 pertandingan dimana 3 gol dari titik pinalti.

Sepeninggal Paitek barisan depan AC Milan di isi oleh : Zlatan Ibrahimovic, Ante Rabic, Rafael Leao, Daniel Maldini, Samu Castillejo. Bila melihat dari karakter permainan Ibrahimovic yang mengandalkan kekuatan, tembok/pemantul, permainan bola udara dan penempatan posisi akan cocok dengan Rafael Leao yang memiliki kecepatan. Apa daya Rafael leao terlalu sibuk menunjukkan skillnya, tidak bermain sebagai tim player.

Ibrahimovic merupakan pemain juara, hampir setiap klub yang pernah dia bela meraih titel. Jiwa kepemimpinan Ibrahimovic mampu mendorong pemain lain bermain lebih baik dari sebelumnya. Itu mungkin yang terjadi dengan Ante Rabic ketika menjadi tandem Ibrahimovic.

Rafael Leao memang memiliki kecepatan dan postur yang lebih baik dari Rabic, namun dirinya (Rabic) mampu menjadi perusak permainan lawan dan bisa menjadi penyerang / gelandang serang yang bermain secara tim. Hal itu dia tunjukkan saat mampu mengantarkan negaranya ke partai puncak perhelatan Piala Dunia 2018 bersama Krosia. Bahkan dirinya termasuk yang bersinar di kejuaran paling bergensi dijagat sepakbola walaupun hanya menorehkan 1 gol.

Rebic yang saat itu (Piala Dunia 2018) bermain untuk klub Liga Jerman Eintracht Frankfrut dikabarkan diminati oleh setidaknya tiga klub Liga Inggris: Tottenham Hotspur, Arsenal dan Manchester United. Selain itu, raksasa Jerman Bayern Munchen dan klub Seri A Italia Napoli juga disebut meminati jasanya. 

Deskripsi : Ibrahimovic dan Rabic mampu menjadi tandem yang mematikan I Sumber Foto : sempremilan
Deskripsi : Ibrahimovic dan Rabic mampu menjadi tandem yang mematikan I Sumber Foto : sempremilan
Ante Rebic mengalami perubahan performa dengan pesat sejak Zlatan Ibrahimovic datang ke AC Milan. Dari seorang penyerang depan yang nyaris dikembalikan ke klub sebelumnya Eintracht Frankfurt dan disebut flop (pemain yang tampil buruk), Rebic kini telah kembali ke penampilan terbaiknya.

Enerji, kualitas, dan semangat bermain yang diperlihatkannya dengan timnas Kroasia terlihat belakangan ini di AC Milan. Efek keberadaan Abrakadabra mampu memotivasi Rabic. Bukan rahasia lagi, karakter dan mentalitas juara Ibrahimovic sangat penting di ruang ganti pemain. 

Ibrahimovic sebagai target man (Striker) dan Rabic sebagai penyerang kedua (forward) mampu memberikan dampak. Mereka berdua saling berganti peran membuka ruang satu sama lain untuk mencetak gol. Bahkan beberapa kali Ibrahimovic memberikan assist bagi gol Rabic. 

Rabic diposisikan agak dibelakang Ibrahimovic agar dapat lebih bergerak leluasa merusak pertahanan lawan bagaikan Del Piero dan mampu menciptakan peluang menghasilkan gol.

---------------------

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun