Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasianival Mengantarkan 7 Tahun "Coin Untuk Pendidikan" RSKO Jakarta

16 November 2019   08:38 Diperbarui: 16 November 2019   10:34 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : 7 tahun Coin A Chance Dropzone RSKO Jakarta ada peran Kompasianival I Sumber Foto : dokpri

Uang coin terkumpul didepan kami. Mungkin jumlahnya ratusan dan bisa jadi ribuan. Hal ini yang membuat kami bersemangat untuk selalu ada dan terlibat dalam hari perhitungan coin. Hari itu jumat, 15 November 2019, ba'da sholat jumat, kami berkumpul di pelataran Mushola Al Hijrah.

Hari Perhitungan Coin merupakan nama lain dari Coin Collecting Day. Para pengumpul coin (Coiners) gerakan Coin Untuk Pendidikan (Coin A Chance) dropzone RSKO Jakarta berkumpul dan menghitung coin pada hari, jumat, 15 November 2019, di pelataran Mushola Al-Hijrah RSKO Jakarta.

Deskripsi ; Coin Collecting Day, 15 November 2019 terkumpul Rp.2.222.000,- I Sumber Fota : Okta Mustikallah
Deskripsi ; Coin Collecting Day, 15 November 2019 terkumpul Rp.2.222.000,- I Sumber Fota : Okta Mustikallah
Pada Hari Penghitungan Coin kali ini terkumpul donasi coin dan uang kertas berjumlah Rp.2.222.000,- (Dua Juta Dua Ratus Dua Puluh Dua Ribu Rupiah). Penghitungan pada tanggal 15 November 2019 merupakan jumlah terbesar yang pernah kami hitung.

Pada bulan November ini, Coin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta telah berjalan selama 7 tahun. Tidak terasa bagi kami ( Saya/daku dan Dayat ) menjalankan gerakan ini di RSKO Jakarta dan Alhamdulillah masih istiqomah.

Kami memang sengaja menggunakan nama gerakan ini di RSKO Jakarta 'Coin Untuk Pendidikan' walaupun nama asli gerakan ini Coin A Chance / Coin Kembalian. Penggunaan nama Coin Untuk Pendidikan agar mudah diingat dan tersosialisasikan kepada teman-teman kami di RSKO Jakarta.

Deskripsi : Founder Coin A Chance Nasional , Hanni (kanan) dan Nia (kiri) saat Coin Collecting Day I Sumber Foto : Coin A Chance
Deskripsi : Founder Coin A Chance Nasional , Hanni (kanan) dan Nia (kiri) saat Coin Collecting Day I Sumber Foto : Coin A Chance
Gerakkan 'Coin Untuk Pendidikan' berasal dari Komunitas Coin A Chance yang didirikan oleh Nia Sadjarwo dan Hanni Kusumawati yang saya kenal di acara Kompasianival 2012 yang bertajuk Hero Inside You.

Baca Juga : Duet Cantik, Mengantarkan Tahun ke 7 Coin A Chance

7 Tahun lalu daku mengunjungi salah satu stand komunitas yang menyediakan celengan untuk donasi koin di acara Kompasianival 2012 bertajuk Hero Inside You. Nama stand komunitas itu bernama "Coin A Chance", dimana di stand tersebut daku diberi penjelasan mengenai tujuan Coin A Chance kenapa mengumpulkan koin. 

Yang bisa daku pahami dari penjelasan salah satu foundernya mbak Nia Sadjarwo bahwa kegiatan Coin A Chance untuk membantu biaya pendidikan adik-adik yang berasal dari keluarga ekonomi kurang. Banyak individu-individu di negara ini yang mengabaikan uang koin yang nilainya dianggap tidak seberapa, tetapi bila dikumpulkan oleh banyak orang maka nilainya akan menjadi besar dan bisa merubah dunia. 


Selain hal tersebut banyak dari masyarakat kita yang sebetulnya peduli tetapi terkendala karena hanya mampu memberikan sedikit rezeki. Tidak semua masyarakat taraf ekonomi yang baik tetapi mereka inigin bersedekah. Dengan sekeping coin 100 rupiah pun bisa, karena berbagi tidak perlu menunggu kaya.

Setelah mendapat penjelasan, aku diberikan sebuah celengan kaleng yang bergambar anak perempuan berseragam sekolah dasar yang lusuh bertuliskan "Coin A Chance" oleh mbak Nia Sadjarwo. Celengan Coin A Chance kemudian aku bawa ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta diruangan Subbag Program dan Anggaran yang saat itu dipimpin Ibu Priska Saragih. 

Deskripsi : Saat kami bertiga memulai Gerakan Coin Untuk Pendidikan di RSKO Jakarta, bersama Dayat, Hani dan daku I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Saat kami bertiga memulai Gerakan Coin Untuk Pendidikan di RSKO Jakarta, bersama Dayat, Hani dan daku I Sumber Foto : dokpri
Celengan tersebut daku sosialisasikan kepada 2 (dua) teman daku di subbag program dan anggaran yaitu Hani dan Dayat, mereka bersedia mendukung dan siap menyukseskan gerakan baik ini di RSKO Jakarta, tetapi dalam perjalanannya tinggal daku dan Dayat yang menjadi admin / koordinator Coin A Chance di RSKO Jakarta dan Hani menjadi coiners. 

Pada November 2019 ini gerakan Coin Untuk Pendidikan / Coin A Chance berusia 7 tahun berkat konsistensi teman-teman coiners RSKO Jakarta dan yang ikut menyumbangkan coin nya di dropzone RSKO Jakarta. Kami (daku dan Dayat) berucap Allhamdulillah karena gerakan ini masih bertahan.

Mungkin apa yang kami lakukan bisa menjadi referensi teman-teman lain yang ingin membentuk gerakan sosial apapun itu bentuknya. Bagi kami sebuah gerakan itu didasarkan tujuan yang baik dan tidak untuk kepentingan diri sendiri. Karena bila ada tujuan lain untuk diri sendiri jika tujuan itu tidak tercapai maka gerakan itu tidak akan bertahan lama.

Baca Juga : 7 Tips Memulai dan Mempertahankan Gerakan Sosial di tempat Kerja

Libatkan para voulenter dalam kegiatan gerakan sosial, di RSKO Jakarta pada saat mengambil coin dari berbagai titik mengajak coiners tidak hanya koordinator saja. Tidak hanya itu saja, karena gerakan ini merupakan gerakan pengumpulan donasi maka jangan lupakan untuk mengajak peran serta pendonatur untuk menghitung hasil donasi.

Jangan lupakan transparansi, uang merupakan sesuatu yang sensitif. Pada setiap perhitungan coin setelah selesai umumkan jumlah perhitungan coin kepada seluruh pendonatur bisa via WA Group atau social media. 

Deskripsi : Dayat menyerahkan hasil pengumpulan coin di RSKO Jakarta kepada Manager Coin A Chance Ánggia Bahana Puteri I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Dayat menyerahkan hasil pengumpulan coin di RSKO Jakarta kepada Manager Coin A Chance Ánggia Bahana Puteri I Sumber Foto : dokpri
Hasil perhitungan donasi diserahkan nilainya bulat-bulat kepada badan/lembaga dimana kita bersinergi kemudian di foto dan umumkan kembali. Ini dimaksudkan untuk menunjukkan memang seluruh donasi diberikan tidak dipotong untuk transportasi atau komsumsi. Bagi koordinator harus paham tujuan gerakan sosial, maka sebagai koordinator wajib berkorban lebih, bila perlu mengeluarkan uang dari kantong pribadi.

Ketika gerakan mulai merangkak naik akan semakin banyak khalayak yang tahu. Sama seperti dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua orang berprasangka baik terhadap diri kita termasuk di tempat kerja. Begitupun saat diri kita ketika melakukan aksi/gerakan sosial apalagi bila menyangkut donasi/sumbangan.

Akan ada saja yang mengucapkan "biar dibilang sok baik", "cari muka", "Personal Branding", dan "duitnya dia tilep tuh sebagian". Jangan menghentikan aksi/gerakan sosial yang sudah kita tumbuhkan karena ucapan negatif orang lain. Bila kita merasa tidak seperti itu, tutup telinga kita dari ujaran kebencian itu dan dengarkan yang positif saja. 

Tidak perlu menjelaskan ke setiap orang atas pernyataan individu yang mengucapkan itu, biarkan Allah SWT yang menjawab. Kecuali yang berujung fitnah menyangkut uang, ada baiknya datangi orangnya dan ajak dia ikut kegiatan sosial sekali-kali. Hal ini perlu karena jangan sampai gerakan sosial hancur karena orang-orang bertipikal 'dorna' / penghasut.

Ketika gerakan Coin A Chance RSKO Jakarta menapaki tahun yang ketiga (2015), rasa lelah dan bosan mulai hadir. Acapkali setan-setan menggoda dengan rasa riya. Maka pada momen tersebut sebaiknya diri kita menghentikan sementara aksi/gerakan sosial yang semai tersebut.

Pengalaman daku dan dayat (patner) men-delay aksi sosial, hal ini dapat merefresh kembali tujuan dari awal yakni membantu adik-adik asuh yang kesulitan biaya sekolah dan alat belajar. 

Lelah, bosan dan riya merupakan tantangan terbesar dan hal ini dapat kita atasi dengan break/istirahat dari kegiatan itu sementara. Biasanya daku dan Dayat saat timbul perasaan itu akan mendelay kegiatan penghitungan koin hingga tiga bulan bahkan lebih. Itu yang kami lakukan di penghitungan coin terakhir (November 2019) dengan menunda lebih dari 3 bulan.

Saat memulai gerakan sosial jangan berfikir terlalu besar, biarkan berjalan dan mengalir seperti air. Semisal kita mengumpulkan coin untuk pendidikan tidak perlu diawal kita berfikir mendirikan sekolah, bersinergilah dengan sekolah yang ada, kita cukup berfikir positif.

Buatlah gerakan sosial sebagai ajang bersilahturahim bila itu dimulai ditempat kerja. Maka buatlah waktu kumpul bersama, karena kadang ditempat kerja kita tidak mengenal satu sama lain dengan unit / ruangan lainnya. Hal ini akan mempererat jalinan pertemanan untuk mempertahan gerakan sosial.

_____________________

Berbuat baik tidak perlu menunggu kaya, dengan sekeping coin pun bisa. 

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [DISINI] , Blog [DISINI] , Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI]

Email : mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun