Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ancaman Kehamilan Risiko Tinggi, Bagaimana Jalan Keluarnya?

21 September 2019   19:16 Diperbarui: 21 September 2019   19:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Calon Ibu bisa mendapat ancaman dari kehamilannya. Untuk itu harus tau mengatasinya I Sumber Foto : pixabay

Sembilan bulan di dalam kandungan dan setelahnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan momen penting yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil di masa depan.

Kehamilan risiko tinggi yang tidak ditangani dengan baik berpotensi memiliki pengaruh terhadap anak di dalam kandungan; seperti perkembangan janin tidak sempurna, berat janin kurang, kelahiran prematur, maupun bayi berat badan lahir rendah.

Kehamilan risiko tinggi merupakan kondisi di mana sang calon ibu dan janin berisiko mengalami masalah kesehatan selama kehamilan atau saat melahirkan dengan presentase yang lebih tinggi.

Yang patut diperhatikan bahwa kehamilan risiko tinggi juga memiliki kemungkinan dua kali lebih besar akan kematian bayi setelah lahir dibandingkan kehamilan dengan risiko rendah.

Untuk dapat mempersiapkan dan mencegah kehamilan risiko tinggi, kita harus mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan risiko tinggi.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan kehamilan risiko tinggi seperti kehamilan terlalu muda/terlalu tua, diabetes gestasional, kehamilan kembar, riwayat pre-eklamsia, kejang pada kehamilan sebelumnya, dan riwayat hipertensi sebelum hamil.

Untuk Ibu dengan penyakit penyerta (asthma, diabetes, kelainan jantung, dan sebagainya), hamil dengan penyakit penyulit (pre-eklamsia, eklamsia, infeksi, dan sebagainya), riwayat operasi terdahulu, dan hamil di usia rentan berpotensi memiliki kehamilan risiko tinggi.

Di Indonesia, tantangan ini menjadi lebih besar dengan berbagai fakta kesehatan termasuk kekurangan zat gizi makro dan mikro yang masih dihadapi oleh ibu hamil.

Berbagai faktor risiko kehamilan risiko tinggi masih banyak ditemui di Indonesia. Untuk itu, ibu hamil harus mewaspadai, menghindari, dan menangani kehamilan risiko tinggi.

Agar meminimalisir resiko yang tidak diharapkan, ibu hamil dianjurkan segera mengunjungi fasilitas kesehatan di awal kehamilan, rutin mengontrol kondisi kandungan dan mendapatkan saran dari tenaga medis profesional mengenai nutrisi yang dibutuhkan, termasuk mengkonsumsi nutrisi tambahan apabila diperlukan sesuai anjuran.

Dr.Ali menyisipkan candaan dalam pemberian materinya " Calon ibu tidak perlu memikirkan ketika berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan. Ibu yang berkonsultasi, saya yang memberi konsultasi dan bapak nya yang bayar" ucapnya disambut dengan gelak tawa audiens yang hadir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun