SKK Migas adalah institusi yang dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama.
Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat.
Wisnu menambahkan bahwa saat ini produksi minyak dan gas (migas), di angka 2,1 juta Barrel Oil Equivalent Per Day (BOEPD), dan masih bertumpu dari lapangan-lapangan berumur atau sumur tua. Pemerintah melalui SKK Migas merasa penting meningkatkan produksi migas melalui program eksplorasi dan penemuan cadangan baru kedepannya. Bila kita hanya mengandalkan sumur tua secara alami akan turun terus.
Berdasarkan keterangan Wisnu, menurut data per 31 oktober 2018 terdapat 219 wilayah kerja (WK) hulu migas di Indonesia baik darat (116 WK), laut (71 WK),dan di darat & dilaut (32 WK). Wilayah Kerja yang sudah di eksploitasi 89 WK, berproduksi & menghasilkan 74 WK, masih tahap pengembangan 15 WK, tahap mencari 93 WK, aktif berkerja 81 WK, dan pada masa terminasi 12 WK. Ada pula 37 WK non konvensional yang mengupayakan menghasilkan gas dari batubara atau mencari hydrocarbon dengan pengeboran ke lapisan yang lebih dalam.
Menjejak PT.Pertamina Asset 3-Jatibarang Field
Pertamina (Persero) EP Field Jatibarang merupakan anak usaha dari PT.Pertamina yang menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi (Migas). Kegiatannya meliputi eksplorasi dan eksploitasi yang berlokasi di area eks Kawedanan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat.
Anak usaha PT Pertamina (Persero) EP Field Jatibarang merupakan kontraktor kontrak kerja sama di bawah supervisi dan koordinasi SKK Migas.
Selain karyawan dan mitra kerja PT. Pertamina EP, fasilitas ini juga terbuka bagi masyarakat umum untuk keperluan edukasi dan implementasi aspek HSSE Training Center dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk kami para peserta Ngopi Ngegas berkesempatan melihat, mendengar dan memahami aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
Setelah singgah di HSSE Trainning Center, kami beranjak ke Stasiun Pengumpul Utama (SPU) A Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. Ketika akan memasuki area kerja, kami wajib dilakukan body check dan mendengarkan safety breafing oleh Senior Operator Main Gathering Station A Agus Riyanto.