Tidak Perlu Khawatir Berwisata ke Azarbaijan.
Mr.Ruslan Nasibov (Counsellor / Deputy Chief of Mission Embassy of the Republic of Azerbaijan) menyampaikan "Sama seperti Indonesia, penduduk Azerbaijan sangat lah toleran", ucap nya didepan kami para Blogger di Kedutaan Besar Republik of Azerbaijan (27/10/2017).
Ia pun melanjutkan penjelasannya menyangkut toleransi bahwa di Azerbaijan penduduk muslim terbagi menjadi 2 (dua) yakni suni dan syiah tetapi mereka sholat di satu masjid. Toleransi terjadi karena budaya dari penduduk Azerbaijan yang 95 % merupakan muslim. Dahulu memang ada pengaruh komunis tetapi semenjak memproklamisikan diri saat Sovyet runtuh saat ini menjadi negara demokrasi.
Untuk mengunjungi Azerbaijan memang tidak ada penerbangan langsung tetapi kami sedang mengusahakan penerbangan langsung ke Jakarta ucap Mr.Ruslan. Para traveller harus transit atau melalui beberapa pilihan agar bisa ke Azerbaijan yakni melalui Dubai dan Qatar atau melalui Istambul, Turki. Untuk mendapatkan biaya yang lebih murah dapat melalui Istambul, Turki. Dari Turki bisa melalui jalur udara dan juga bisa menggunakan bus / jalur darat bagi traveller yang bergaya backpacker. Apabila menggunakan bus maka akan memakan waktu sekitar satu setengah hari non-stop dari istambul ke Baku.Â
Bagi wisatawan luar negeri, pemerintah Azerbaijan telah meluncurkan website pariwisata yang mempermudah para tourist. Nah guy's kalian dapat mengakses di https://www.azerbaijan360.az/en/ . Dengan website ini kita dapat mendapatkan informasi dari hotel, resort, taman kota, cafe & lounge, Shopping area, museum dan situs sejarah dan lainnya. Bahkan penggambaran lokasi dalam website tesebut sudah dapat menampilkan view 360 derajat.
Kedekatan Indonesia dan Azerbaijan
Hubungan Indonesia dan Azerbaijan sudah terjalin selama 25 tahun. Bahkan kami cukup dekat dengan Indonesia, salah-satu penyebar Agama Islam yakni Maulana Malik Ibrahim pernah berdomisili dan belajar di Samarkhan-Azarbaijan, ungkap Mr.Ruslan sambil menebarkan senyuman. Ia berusaha meyakinkan bahwa Indonesia dan Azerbaijan memiliki kedekatan sejarah.Â
Berdasarkan keterangan Mr.Ruslan salah satu fakultas di salah-satu Universitas Azerbaijan mempelajari Bahasa Indonesia dan beberapa pelajar melaksanakan program penukaran pelajaran. Berdasarkan pengalaman mbak Imas yang pernah menjadi dosen tamu di Pusat Studi Bahasa Indonesia di Azerbaijan Diller University (ADU), ada di antara mahasiswa Azerbaijan yang sudah berkesempatan studi di Indonesia selama 3 (tiga) bulan lewat jalur beasiswa Darmasiswa (program biasiswa bagi pelajar asing yan tertarik terhadap budaya dan bahasa Indonesia).