Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pecinta Motor Klasik Mendapatkan Plilihan Lain

14 Agustus 2016   20:26 Diperbarui: 21 Agustus 2016   09:36 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Royal Enfield Bullet 350 ditemani Jaket riding I Sumber Foto : Andri M

Royal Enfield Ternyata Sudah Ada semenjak 1901

Setelah menerangkan spesifikasi dari Classic 500 desert storm kemudian pria ini memberikan sebuah brosur. Ada yang membuat daku fokus membaca tertera tulisan dibagian atas "Riding Since 1901". Langsung daku menggarukkan kepala, sambil berucap dalam diri "ini perusahaan motor tua amat yaks". Berarti brand motor ini lebih tua 2 (dua) tahun dari Harley Davidson yang memang saat ini cukup dikenal di Indonesia. Mungkin karena daku tidak tergabung dengan komunitas motor jadinya kurang informasi.  Dengan melihat - melihat showroom Royal Enfield di pejaten ini membuka mata ada brand legendaris lainnya dan beda segmen dengan brand lainnya. Sebagai seorang Blogger, daku harus bersikap cerdas dengan mempelajari sejarah dari brand ini.

Dari beberapa literatur yang daku baca, Royal Enfield awalnya merupakan brand inggris yang terdaftar sejak tahun 1899. Brand ini memang memiliki sejarah yang sangat panjang dimana berawal dari memproduksi sepeda roda dua, dilanjutkan dengan memproduksi sepeda roda empat, kemudian mulai merambah industri sepeda motor dengan menggandeng Minerva sebagai pembuat engine bagi sepeda motor Royal Enfield. Pada tahun 1901 akhirnya Royald Endfield secara mandiri mampu memproduksi sepeda motor pertamanya dengan engine 239cc.

Tahun 1955, Royal Enfield mulai mengarahkan produksinya dengan membuka pabrik perakitan di Madras, India, tepatnya yang sekarang disebut Chennai. Namun demikian, Royal Enfield di Inggris tetap memproduksi sepeda motor sampai tahun 2009. Sejauh ini, Royal Enfield konsisten mempertahankan mesin satu silinder dengan teknologi pembukaan klep yang masih mengandalkan OHV (Over Head Valve). FYI, teknologi OHV adalah mekanisme pembukaan dan penutupan klep dengan cam shaft (noken as) berada dibawah langsung berhubungan dengan crank shaft (kruk as) melalui roda gigi. Sedangkan pergerakan cam akan diteruskan ke rocker arm (pelatuk) melalui push rod.

Deskripsi : Dealer / Gerai / Showroom Royal Enfield di Pejaten I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Dealer / Gerai / Showroom Royal Enfield di Pejaten I Sumber Foto : Andri M
Royal Enfield menciptakan segmen motor berkapasitas mesin menengah dan mampu mengembangkan produksinya dengan cepat melawan lonjakan permintaan motor. Brand yang lahir di British ini menjadi pemain yang sangat penting di pasar motor berkapasitas menengah di dunia dan terus berinovasi dengan memproduksi motor-motor yang good looking dan nyaman untuk dikendarai. Melalui 17 perusahaan mereka mengekspor lebih dari ke 50 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia, salahsatu gerainya yang daku singgahi Royal Enfield Authorized Dealer (PT Distributor Motor Indonesia), Jl. Pejaten Barat No. 5, Jakarta 12510, Indonesia (Telephone: +62 21 71795082/83/84). Buat temen - temen pengen tau lebih detail bisa selancar disini www.royalenfield.com/id / fanpage Royal Enfield Indonesia

Deskripsi : Helm Royal Enfield yang bergaya old school I Sumber foto : Andri M
Deskripsi : Helm Royal Enfield yang bergaya old school I Sumber foto : Andri M
Deskripsi : Gesper, Kaos, Helm swbagai gear dan aksesoris pengendara Royal Enfield I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Gesper, Kaos, Helm swbagai gear dan aksesoris pengendara Royal Enfield I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Aksesoris seperti sepatu dan tas yang terdapat di gerai I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Aksesoris seperti sepatu dan tas yang terdapat di gerai I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Royal Enfield Bullet 350 ditemani Jaket riding I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Royal Enfield Bullet 350 ditemani Jaket riding I Sumber Foto : Andri M
Gerai tersebut tidak seperti gerai / showroom kendaraan pada umumnya karena design indoor dan aksesoris dibuat seperti toko adibusana seperti Levis, Lea, Lee Cooper dll. Bagi daku sesuatu yang inovatif sekaligus memberi rasa nyaman bagi calon pembeli. Menurut ku menarik karena disana tersedia aksesoris berkendara dari Jaket, ikat pinggang, sepatu, helm, kacamata dan t-shirt. Sepertinya Royal Enfield ingin memanjakan konsumennya untuk berekspresi dalam hobi riding.

**oo00oo**

Ketika ingin membeli atau bermimpi membeli produk daku membiasakan diri untuk memahami "Product Knowledge". Sejarah, brand, kualitas, dan jangkauan. Jangan hanya melihat dari internet / dunia maya karena kita harus menyentuh dengan kulit kita sendiri terhadap produk tersebut.

Salam Hangat - Blogger Rusuh berambut Undercut - Andri Mastiyanto

email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun