Mohon tunggu...
Politik

Jangan Tarik Menko Rizal dalam Polemik Dukungan Ke AHOK

25 Juni 2016   21:03 Diperbarui: 26 Juni 2016   11:28 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diambil dari http://www.jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/76505/Rizal-Ramli--Reklamasi-Harus-Perhatikan-3-Aspek

"Presiden setelah pulang dari Eropa, kita laporkan. Pada prinsipnya, seneng bahwa masalah itu tidak berubah jadi bola panas yang berbahaya. Memang Ahok ini temen lama saya, menang kadang2 tidak bisa mengendalikan omongannya dan bikin musuh terlalu banyak. Nah selama itu Ahok pribadi tidak ada masalah. Jadi saya sendiri memang bilang sama Ahok 'harus belajar tahan mulut kalau enggak bisa menjadi masalah sosial politik yang merugikan kita semua'" jawab Rizal Ramli

Don bosco melanjutkan pertanyaannya dengan dimulai kalimat "ada yg mengatakan waktu itu 'anda datang, ahok save by the belt'. Sekarang kita lepaskan persoalan hukumnya, kalau ini kan berarti Pemerintah menginginkan Reklamasi kan?"

"Seperti yang kita sampaikan, reklamasi itu biasa di seluruh dunia. Tapi harus dikelola. Misal ada pulau disitu yg digabungkan karena greedy, harusnya kan dipisahkan sekian meter. Ini harus dibongkar krn harus ada kanal. Pertimbangannya smaa, harus ada kontrol, arus kapal, lingk hidup. Yang kedua, manfaatnya harus dirasakan semua. Tidak hanya manfaatnya hanya untuk kalangan bisnis. Kalau kata Presiden 'jangan hanya didrive oleh kalangan bisnis. Tetapi juga harus didrive juga oleh kepentingan negara'. Misal soal kontrol banjir, lingkungan hidup. Dan harus juga memberi manfaat untuk rakyat, terutama nelayan. Jadi 3 prinsip ini harus kita kombinasikan didalam kebijakan publik yang transparan", tegas Rizal Ramli.

Demikian penjelasan dan klarifikasi yang dapat saya sampaikan sebagai bentuk tanggungjawab saya secara pribadi yang juga menonton dialog DBS To The Point yang disiarkan oleh BeritasatuTV pada 7 Juni 2016. Semoga penjelasan dan klarifikasi ini dapat menjadi perhatian pihak-pihak yang ingin menyeret dan menarik pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden Jokowi dan Menko Rizal Ramli dalam Pilkada DKI Jakarta yang mulai memanas. Sudah sepatutnya kita menjadi barisan publik partisipatif yang kritis dan objektif dalam melihat perkembangan situasi politik. 

Terima kasih,

Salam Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun